tirto.id - Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Khalawi Abdul Hamid, menyebut investor asing mulai berminat masuk ke sektor properti khusus masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) alias subsidi.
"Investor dari Korea, Dubai, Cina mereka bahkan inginkan sekali. Mereka ingin bangun rumah MBR. Saya juga bingung mereka tertarik untuk membangun rumah MBR. Itu investor asing loh," kata dia di Ballroom Flores Hotel Borobudur, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/9/2019).
Menurut Khalawi, ketertarikan investor asing itu tak terlepas dari peran asosiasi retail lokal swasta dalam pembangunan 1 juta rumah di segmen MBR.
"Mereka bingung, heran kenapa REI turun gunung, bantu pemerintah mau ikut membangun rumah MBR," kata dia.
Permintaan pembangunan rumah untuk MBR memang selalu naik di setiap tahun. Hal ini juga diikuti dengan Non Performance Loan (NPL) pembiayaan properti yang terkendali.
September ini saja, kata Khalawi, realisasi rumah subsidi yang sudah dibangun untukMBR sudah mencapai 651.218.
Rinciannya, 189.614 unit dibangun Kementerian PUPR, 10.582 unit dibangun Kementerian/Lembaga lain, 966 unit dibangun Pemerintah Daerah, 446.943 unit dibangun Pengembang, 20 unit dibangun lewat dana CSR dan 3.093 unit oleh Masyarakat.
Editor: Hendra Friana