Investasi asing di Indonesia dinilai belum efektif mengerek ekspor. Oleh karena itu, pemerintah perlu mendorong inventasi asing lebih berorientasi pada industri.
Ekonom Indef menyebutkan, pemerintah perlu mengevaluasi tiga sektor lapangan usaha yang memiliki struktur Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar, yakni sektor industri, pertanian, dan pertambangan.
Investasi Singapura di Indonesia sebesar 9,2 miliar dolar AS sementara investasi dari Cina turun dari 2017 yang mencapai 3,3 miliar dolar AS sementara di 2018 hanya 2,4 miliar dolar AS.
"Sebenarnya nggak ada yang aneh. Ada contoh di UMKM investasi Rp 100 miliar. Siapa yang mau investasi? orang-orang marah, ribut, ya udah dikeluarin dulu [dikembalikan ke DNI]," ujar Luhut.
Kemenko Perekonomian menyatakan hanya sebagian dari 54 bidang usaha sasaran relaksasi DNI yang akan diperbolehkan untuk dikuasai investor asing dengan porsi kepemilikan 100 persen.
Menurut Dahnil Anzar Simanjuntak, rencana pemerintah merelaksasi DNI dan membuka kesempatan investor asing menguasai sejumlah sektor usaha dikritik oleh Prabowo.
Ada 54 bidang usaha yang diumumkan akan di lepaskan dari daftar negatif investasi. Namun baru 26 yang bisa dipastikan 100 persen PMA, sedangkan 28 lainnya masih dalam proses pembahasan.
Politikus PDIP Maruarar Sirait mendesak Paket Kebijakan Ekonomi XVI direvisi. "Itu bukan ide Pak Jokowi, saya yakin itu ide Pak Darmin," kata Maruarar.