Kapolri Jenderal Tito Karnavian akan menemui pimpinan KPK untuk membahas perkembangan kasus insiden penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan siang ini.
Tito mengatakan, apabila Novel mencurigai keterlibatan jenderal dalam kasusnya, maka jangan ragu-ragu menyebutkan namanya namun harus didukung bukti yang kuat.
Mabes Polri meminta Novel Baswedan melaporkan ke penyidik mengenai informasi keterlibatan seorang jenderal polisi di kasus penyerangan dia. Pernyataan Polri itu muncul usai Novel mengungkapkan dugaannya itu di Majalah Time.
Mabes Polri akan membantu Polda Metro Jaya mengusut kasus Novel Baswedan, penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang disiram air keras oleh dua pria tak dikenal.
Polda Metro Jaya dan KPK akan berkoordinasi intensif setiap dua pekan untuk membantu proses penyelidikan kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan. Koordinasi itu dilaksanakan untuk saling bertukar informasi dan data.
Perwakilan Polda Metro Jaya mendatangi KPK pada hari ini untuk menjelaskan perkembangan penyelidikan kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan dan alasan pelepasan sejumlah terduga pelaku.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Niko terbukti tidak terlibat dalam penyerangan Novel. Niko hanya sekadar curhat kepada publik tentang kisahnya saat menjadi saksi kasus suap Akil Mochtar yang juga menjerat pamannya Muchtar Effendy.
Novel disiram air keras yang diduga dilakukan dua orang pria tidak dikenal di Jalan Deposito, depan Masjid Al Ikhsan, Kelapa Gading, Jakarta Utara, seusai salat subuh, Selasa (11/4) pukul 05.10 WIB.
Kapolri mengatakan selama sebulan terakhir penyidik kepolisian telah mengamankan dan memeriksa lima orang yang sempat diduga terlibat penyerangan terhadap Novel. Salah satu di antara lima orang itu ialah Miryam S. Haryani.