Indeks Harga Telur

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang menambah stok telur di bulan Ramadan untuk menjaga kestabilan harganya.

Peternak menyambut rencana Kemendag yang berencana menaikkan harga batas daging dan telur. Mereka kini menunggu realisasi kebijakan tersebut.

BI memprediksi inflasi pada Desember 2018 mencapai 0,3 persen. Inflasi itu didorong oleh kenaikan harga telur, bawang merah dan sejumlah komoditas sayuran. 

Harga telur ayam di Mataram naik drastis dari Rp36.000 jadi Rp 45.000 per tray atau per 30 butir.

"Berapa harga telur Malaysia? Telur Malaysia Rp12 ribu sekilo. Ya artinya kita lebih mahal," kata I Ketut.

Deflasi 0,05 persen yang terjadi pada bulan Agustus 2018 terjadi karena pengaruh penurunan harga telur, bawang merah dan tarif angkutan udara.

Harga teluar dipengaruhi oleh naiknya kurs dolar AS pada pakannya serta harga ayam ras yang lebih dulu merangkak naik.

"Ini sedang diteliti kalau ada yang main-main [mempermainkan harga]," kata Ketua Satgas Pangan Polri Irjen Pol Setyo Wasisto

"Akan kami lakukan evaluasi harga acuan telur mulai besok lusa, dan akan berlangsung beberapa hari."

"Karena kami pelihara ayam itu tidak satu angkatan, ada jenjangnya," ujar Feri.

Harga telur mengalami kenaikan hingga saat ini karena lonjakan permintaan kurang diantisipasi dan produktivitas ayam petelur kurang dipersiapkan oleh para pelaku usaha.

Kemendag menyimpulkan harga telur meroket pada beberapa pekan terakhir karena pasokan menurun di saat permintaan meningkat.

Kemendag akan melakukan intervensi pasar jika sampai satu pekan mendatang harga telur ayam tidak kunjung menurun.

Di Pekalongan, harga telur yang semula Rp30 ribu per kg naik hingga Rp45 ribu per kg.

Kemendag akan menggelar pertemuan dengan para peternak dan pengusaha di sektor hulu bisnis telur ayam pada awal pekan depan.

Harga telur ayam setelah Lebaran sempat turun kisaran hingga Rp23 ribu per kilogram, tapi harga mulai berangsur naik sejak beberapa hari terakhir.

Lonjakan harga telur ini sudah terjadi setelah Lebaran tahun.

Mendag Enggartiasto menyatakan, kenaikan telur di sejumlah daerah disebabkan harga pakan ayam yang naik.

Telur lagi mahal.
Naik terus. Masak seminggu
bisa naik tiga kali berturut-turut.

Harganya bahkan melebihi Rp35 ribu di Papua dan Maluku Utara.