Indeks Garis Kemiskinan

Angka kemiskinan turun salah satunya karena penetapan garis kemiskinan Indonesia relatif rendah.

Pengamat menilai perlunya penyesuaian garis kemiskinan. Sebab nilainya saat ini, Rp600 ribu/kapita/bulan tak bisa menggambarkan realita di lapangan.

Kalimantan menjadi daerah dengan jumlah penduduk miskin paling sedikit, yaitu sebanyak 890 ribu orang.

25,42 persen distribusi garis kemiskinan disumbang garis kemiskinan bukan makanan. Sedangkan 74,58 persen berasal dari garis kemiskinan makanan.

Standar perhitungan angka kemiskinan versi Bank Dunia dan Badan Pusat Statistik (BPS) diketahui berbeda signifikan.

Menurut pengamat penyesuaian perhitungan tingkat kemiskinan bisa mendorong kebijakan untuk mengatasi masalah struktural.

Bhima Yudhistira menilai, target kemiskinan Jokowi di 2024 cukup ambisius. Sebab, saat ini saja angka kemiskinan mencapai 9,36 persen per Maret 2023.

Ada empat syarat agar Indonesia bisa merdeka dari kemiskinan. Salah satunya pemerintah harus memperbesar porsi anggaran jaring pengaman sosial.

Kementerian PPPA menyebut, sebanyak 9,68 persen dari perempuan Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan.

Tingkat kemiskinan pada Maret melanjutkan tren penurunan menjadi 9,36 persen setelah sempat menyentuh angka dua digit akibat krisis pandemi.

BPS mencatat garis kemiskinan Indonesia pada Maret 2023 sebesar Rp550.548 per kapita per bulan.

BPS mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 25,90 juta orang atau sekitar 9,36 persen pada Maret 2023.

Bank Dunia menilai Indonesia sedang dalam tren baik menuju pengentasan kemiskinan ekstrem pada 2024.

Anggaran program bantuan sosial yang nilainya mencapai triliunan dinilai masih banyak catatan.

Imbas upah murah, masyarakat di DI Yogyakarta mengalami kesenjangan sosial yang cukup tinggi.

Jokowi mengingatkan masih ada 14 provinsi dengan angka kemiskinan ekstrem di atas nasional.

Suahasil Nazara optimistis, angka kemiskinan secara neto di Indonesia dapat turun sebesar 0,3 persen, dari baseline awal 9,3 persen menjadi 9 persen.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Febrio Kacaribu mengatakan, meski garis kemiskinan naik, angka kemiskinan Indonesia tetap dapat diturunkan.

BPS mencatat jumlah penduduk miskin turun 9,54 persen atau turun 0,17 persen poin dibandingkan Semester 2021 dan turun 0,060 persen terhadap Maret 2021.