Indeks Erupsi Gunung Agung

Gunung Agung, Bali kembali meletus pada Sabtu (18/5/2019) pukul 02.09 Wita dengan tinggi kolom abu teramati 2.000 meter di atas puncak.

Gunungapi Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, mengalami erupsi, Jumat dini hari (8/2/2019), tepatnya pukul 00.12 WITA.

Gunung Agung pernah erupsi besar dalam sejarah, yakni pada 1963. Ribuan orang tewas dan banyak warga yang diungsikan.

Gunung Agung dilaporkan mengalami erupsi pada Kami malam (10/1/2019). 

"Kolom abu erupsi tidak teramati karena tertutup kabut."

Mitigasi untuk mengantisipasi risiko tiga jenis bencana disiapkan untuk memastikan pertemuan IMF-Bank Dunia aman digelar di Bali.

Erupsi Gunung Agung siang ini mempunyai ketinggian kolom 1.500 meter dan condong ke arah timur dan tenggara.

PVMBG menyatakan, kondisi Gunung Agung masih belum stabil, namun potensi erupsi yang lebih besar dari yang kemarin masih relatif kecil.

PVMBG memperkirakan Gunung Agung masih berpotensi kembali mengalami erupsi strombolian seperti pada Senin malam.

Hari ini kami bagikan 8.000 masker, dan siap ditambah lagi,” kata Bupati Abdullah Azwar Anas.

“Kami sudah menyadari dan IMF sepenuhnya sadar bahwa ini adalah faktor yang alami,” kata Sri Mulyani.

Bandara Blimbingsari Banyuwangi dan Bandara Notohadinegoro Jember masih terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Agung.

Gunung Agung meletus disertai dentuman dan lontaran lava pijar yang teramati keluar kawah, pada Senin malam, 2 Juli 2018.

Berdasar pantauan PVMBG, Gunung Agung terindikasi aktif mengeluarkan lava segar ke dalam kawah pada 29 Juni 2018.

Otoritas Bandara Ngurah Rai kembali membuka Bandara Ngurah Rai pada hari ini Jumat (29/6/2018), pukul 14.30 WITA.

Empat penerbangan rute Solo-Denpasar dibatalkan oleh PT Angkasa Pura terkait dengan erupsi Gunung Agung di Bali.

Erupsi Gunung Agung dengan tinggi kolom abu mencapai 2.000 meter, Bali, Jumat (29/6/2018)

"Saat ini operasional bandara masih normal. Adapun yang berdampak adalah penerbangan menuju dan dari Bali."

"Berdasarkan data observasi Stasiun Meteorologi Kelas I, Ngurah Rai Denpasar tidak teramati adanya abu vulkanik."

Meski sejumlah maskapai membatalkan penerbangan, Bandara Ngurah Rai masih beroperasi normal pasca-erupsi Gunung Agung.