Menuju konten utama

Bandara Lombok Masih Beroperasi Pasca-Erupsi Gunung Agung

"Saat ini operasional bandara masih normal. Adapun yang berdampak adalah penerbangan menuju dan dari Bali."

Bandara Lombok Masih Beroperasi Pasca-Erupsi Gunung Agung
Sejumlah penumpang menunggu untuk menjadwalkan ulang keberangkatannya seusai pembukaan kembali bandara Lombok International Airport (LIA) dibuka kembali di Praya, NTB, Selasa (28/11/2017). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

tirto.id - General Manager Lombok Internasional Airport di Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat I Gusti Ngurah Ardita mengungkapkan aktivitas penerbangan dan operasional bandara tetap berjalan normal pasca-erupsi Gunung Agung di Pulau Bali.

"Saat ini operasional bandara masih normal. Adapun yang berdampak adalah penerbangan menuju dan dari Bali," kata I Gusti Ngurah Ardita di Praya, Jumat (29/6/2018) dilansir Antara.

Ardita juga mengungkapkan, empat penerbangan dari dan menuju Bali melalui Lombok Internasional Airport (LIA) harus dibatalkan akibat penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.

"Untuk sementara, [pembatalan] penerbangan keberangkatan sebanyak 4 penerbangan yaitu Wings Air IW 1851 & IW 1883, Garuda Indonesia GA 7049 dan Lion Air JT 659 dengan jumlah penumpang keseluruhan sebanyak 388 orang. Sedangkan untuk penerbangan kedatangan yang berdampak satu penerbangan yakni Lion Air JT 658 dengan jumlah penumpang diperkirakan sebanyak 200 orang," jelasnya.

Berdasarkan keterangannya, tim safety LIA terus memantau perkembangan dari dampak erupsi Gunung Agung. Tidak hanya itu, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan instansi terkait seperti BMKG dan Perum LPPNPI untuk perkembangan selanjutnya.

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mengeluarkan NOTAMN A2551/18 tanggal 29 Juni 2018 yang ditujukan kepada seluruh maskapai dan bandar udara di dunia terkait dengan penutupan kegiatan operasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali dikarenakan dampak debu vulkanik (volcanic ash) erupsi Gunung Agung. Penghentian operasional Bandar Udara akan dilakukan selama 16 jam terhitung pada hari Jumat (29/6/2018) pukul 03.00 WITA sampai dengan pukul 19.00 WITA.

Gunung Agung terus-menerus mengeluarkan asap dan abu vulkanik hingga Jumat (29/6/2018) dini hari tadi. Bahkan pada Kamis (28/6/2018) pukul 15.00 WIB, ketinggian abu vulkanik sempat mencapai 23.000 kaki

Peningkatan aktivitas vulkanik ini menyebabkan terjadinya hujan abu yang mengarah ke bagian barat hingga barat daya menjauhi Pulau Bali. Karenanya, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai resmi ditutup sejak hari ini pukul 03.00 hingga 19.00 WITA nanti.

“Data satelit Himawari dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika menunjukkan abu vulkanik telah menutupi ruang udara koordinat Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui rilis pers yang diterima Tirto, Jumat.

Keputusan ini diambil berdasarkan Rapat Koordinasi Penanganan Dampak Erupsi Gunung Agung terhadap operasi penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai pada pukul 00.05 WITA tadi.

“Untuk selanjutnya, akan diterbitkan NOTAM [Notice to Airmen]. Evaluasi akan diadakan kembali pada 29 Juni pukul 12.00 WITA,” kata Sutopo menerangkan.

Baca juga artikel terkait STATUS GUNUNG AGUNG

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani