tirto.id - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, I Made Rentin menyatakan rentetan gempa tektonik yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Karangasem tidak terkait dengan aktivitas Gunung Agung.
"Hasil koordinasi teman-teman kami di BPBD Kabupaten Karangasem dengan pihak pos pantau Pusat Vulkanalogi dan Mitigasi Bencana Geologi yang ada di Kecamatan Rendang tidak ada sama sekali kaitannya dengan kondisi yang ada di Gunung Agung," kata Rentin dikutip dari Antara, Kamis (15/12/2022).
Berdasarkan keterangan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Rendang, Karangasem, gempa susulan yang terjadi sebanyak 62 kali tersebut juga tidak berpengaruh terhadap perkembangan status Gunung Agung.
Rentin mengatakan gempa tersebut tidak memengaruhi aktivitas Gunung Agung yang masih dalam status level satu yang berarti masih aman.
"Sampai saat ini usai terjadinya gempa 5,2 SR di Timur Kabupaten Karangasem, Gunung Agung masih dalam kondisi stabil, serta aman terkendali dan tangguh, Gunung Agung masih pada level 1 kondisi normal," kata dia.
Oleh karena itu, Rentin mengimbau masyarakat Bali agar tidak terprovokasi dengan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Rentin berharap masyarakat tidak cepat mempercayai informasi yang sifatnya viral semata, seperti informasi runtuhnya lantai tiga Gedung Rumah Sakit Balimed Karangasem.
Rentin mengatakan sumber yang menjadi acuan terkait update gempa dan cuaca di Bali adalah Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan terkait kondisi Gunung Agung tentu acuannya dari PVMBG Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Kecamatan Rendang, Karangasem.
Petugas yang berjaga di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi bersiaga selama 24 jam untuk memantau situasi dan status Gunung Agung.