Menuju konten utama

PVMBG: Gempa Magnitudo 5,2 di Bali Disebabkan Sesar Naik Flores

Gempa bumi bermagnitudo 5,2 yang mengguncang Karangasem, Bali, kemarin disebabkan oleh Sesar Naik Busur Belakang Flores (Flores Back Arc Thrust).

PVMBG: Gempa Magnitudo 5,2 di Bali Disebabkan Sesar Naik Flores
Ilustrasi Gempa Bumi. FOTO/iStock

tirto.id - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan gempa bumi bermagnitudo (M) 5,2 yang mengguncang Karangasem, Bali, pada Selasa (13/12/2022) disebabkan oleh Sesar Naik Busur Belakang Flores (Flores Back Arc Thrust).

Sesar ini membentang dari utara Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), hingga Flores di Nusa Tenggara Timur (NTT). Sesar ini pernah mengakibatkan terjadinya gempa bumi dahsyat pada 2018.

Penyebab gempa di Bali diketahui berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber (focal mechanism) dari BMKG dan GFZ Jerman.

"Kejadian gempa bumi tersebut diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif berupa sesar naik busur belakang Flores dengan mekanisme sesar naik," kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan melalui keterangan tertulis, Rabu (14/12/2022).

Hendra menjelaskan lokasi pusat gempa bumi terletak dekat dengan wilayah Karangasem, Bali. Wilayah ini pada umumnya tersusun oleh morfologi dataran pantai, dataran bergelombang, dan perbukitan bergelombang hingga terjal yang merupakan bagian dari morfologi tubuh gunung api.

Litologinya tersusun oleh endapan Kuarter berupa endapan aluvial pantai, aluvial sungai, dan batuan rombakan gunung api muda (breksi gunung api, lava, tuff, batuan jatuhan gunung api). Sebagian batuan rombakan gunung api muda tersebut telah mengalami pelapukan.

"Endapan Kuarter tersebut bersifat urai, lepas, lunak, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan guncangan gempa bumi," ucap Hendra.

Pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan rombakan gunung api muda yang telah mengalami pelapukan, berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di laut pada koordinat 8,16 LS dan 115,62 BT, berjarak sekitar 31,69 km utara kota Amlapura (ibu kota Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali) dengan magnitudo (M) 5,2 pada kedalaman 10 kilometer.

Selain itu, Stasiun BMKG mencatat gempa bumi pada 13 Desember 2022 pukul 16:56 WIB dan 17:00 WIB dengan magnitudo 4,8 dan 4,7. Lalu, gempa bumi susulan pukul 22:32 WIB dan pada 14 Desember 2022 pukul 03:17 WIB dengan magnitudo 3,3 dan 3,9.

Baca juga artikel terkait PENYEBAB GEMPA BALI atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Gilang Ramadhan