tirto.id -
"Infonya kami terima kemarin malam, Rabu (25/12/2024) pada pukul 19.00 WITA dari Georgi Elfraim Waleleng," ucap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Denpasar, I Nyoman Sidakarya, usai dikonfirmasi pada Kamis (26/12/2024).
Sidakarya mengatakan, awalnya kedua orang tersebut mendaki bersama tiga orang lainnya, yakni Georgi Elfraim (19), Rikza Kamiliudin (24) dan Made Eri (18). Mereka hanya mendaki berlima melalui Jalur Pos Pengubengan, tanpa didampingi pemandu.
Pada Rabu (25/12/2024) siang, kelimanya mencapai puncak dan turun beberapa saat setelahnya. Namun, mereka terpisah saat mencapai Simpang Jodoh (persimpangan antara Jalur Puregai dan Jalur Pengubengan).
"Di Simpang Jodoh, pada ketinggian kurang lebih 2.800 mdpl (meter di atas permukaan laut), mereka terpisah. Tiga orang turun lebih dulu dan dua orang sampai saat ini belum kembali," ungkapnya.
Kontak terakhir antara ketiga orang yang berhasil turun dengan kedua pendaki yang hilang adalah pada 22.05 WITA, Rabu (25/12/2024) melalui pesan WhatsApp.
Menindaklanjuti laporan yang disampaikan Georgi, diberangkatkan 8 personel dari Pos SAR Karangasem menuju posko pendakian. Namun, karena buruknya cuaca, pencarian pada 25 Desember tidak membuahkan hasil.
Pada Kamis (26/12/2024), tim SAR kembali memberangkatkan personel gabungan yang terbagi menjadi 2 SRU (search and rescue unit). SRU 1 naik melalui Taman Edelweis, sementara SRU 2 naik dari arah timur Taman Edelweis.
Akan tetapi, upaya pencarian masih berlangsung, sebab terkendala dengan kondisi hujan dan kabut tebal yang masih meliputi wilayah Gunung Agung.
Editor: Rina Nurjanah