tirto.id - Seorang pendaki Gunung Andong asal Kendal bernama Muhammad Malik Atha berusia 20 tahun terjatuh ke jurang sedalam 150 meter pada Minggu (12/5/2024) pukul 06.30 WIB. Bagaimana kronologi kejadian dan kondisi korban?
Korban berhasil dievakuasi dalam kondisi selama oleh Tim SAR gabungan sekira pukul 11.40 WIB. Komandan Regu Basarnas Unit Siaga Sar Borobudur, Alfian Nugroho, mengatakan korban dalam kondisi sadar dan dapat diajak berkomunikasi dengan baik
Namun, korban mengalami patah tulang di bagian kaki, dan luka lecet di tangan, muka, dan punggung. Setelah dievakuasi, korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Salatiga untuk mendapatkan perawatan medis secara intensif.
"Kami dari Tim SAR gabungan telah berhasil mengevakuasi korban. Korban jatuh (jurang) kurang lebih 150 meter. Korban patah tulang di bagian kaki, juga ada lecet-lecet di tangan, muka dan punggung. Korban selamat dan tadi sudah dibawa ke RSUD Salatiga," kata Alfian pada Minggu (12/5/2024) dikutip detik.com.
Kronologi Pendaki Jatuh di Gunung Andong
Menurut keterangan Kepala Resort Pemangkuan Hutan Pagergunung, BKPH Ambarawa, KPH Kedu Utara, Muhlisin, Muhammad Malik Atha pendaki asal Kendal itu, mendaki bersama enam orang temannya. Pada pukul 06.30 WIB mereka berniat turun dari puncak Alap-alap Gunung Andong.
Namun nahas, saat perjalanan kakinya terjerat alang-alang, sehingga membuat dirinya terperosok ke jurang. Beruntung, dia tertahan oleh pohon, dan tidak terjatuh langsung ke dasar jurang.
"Saat perjalanan, kaki korban terjerat alang-alang. Sehingga, terperosok ke jurang yang agak curam. Dia tertahan oleh pohon," sampai Muhlisin dikutip Kompas.
Kemudian, teman-temannya langsung melaporkan kejadian itu kepada pengelola base camp. Selanjutnya, pengelola base camp bersama dengan relawan terkait menuju lokasi kejadian untuk segera melakukan evakuasi.
"Laporan yang kami terima jam setengah tujuh. Dari teman-teman yang menyampaikan jam itu, melaporkan Mas Atha jatuh," kata Muhlisin.
Alfian mengungkap, pihaknya membutuhkan waktu sekira 3 jam untuk mengevakuasi korban. Terdapat sejumlah kendala dalam proses evakuasi itu.
Dia mengatakan, medan jurang yang cukup sulit menjadi kendala, pihaknya kata Alfian membutuhkan tali yang cukup panjang.
Tim berhasil menjangkau korban setelah satu jam evakuasi yaitu sekira pukul 09.30. Tim evakuasi naik agak lambat karena kondisi jurang yang curam.
Selain itu, Muhlisin, mengatakan kendala lainnya adalah berat badan korban yang hampir 100 kg juga membuat pihaknya kesulitan dalam proses evakuasi. Pada saat evakuasi, 25 orang bekerjasama menarik tali.
“Pertama medan, kedua berat badan pendaki itu kan hampir 100 kg. Jadi, itu yang bikin kami agak kesulitan, tapi Alhamdulillah bisa kami evakuasi,” kata Muhlisin.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra