Indeks Diskriminasi
Riuh Rendah Porsi LGBTI di Media Massa
Siapa yang paling banyak melakukan kekerasan terhadap kaum LGBTI? Pertama, Ormas. Kedua, aparat pemerintah. Ketiga, media massa. Bagaimana bisa?
Membunuh Rohingya Secara Diam-Diam
Bentrokan yang berakhir dengan pembantaian kembali menimpa warga Rohingya. Lagi-lagi mereka dibantai. Sayangnya, ASEAN masih saja menutup mata.
Di Mana Pelukis Perempuan dalam Sejarah Seni Dunia?
Narasi sejarah seni dunia telanjur dikuasai oleh laki-laki. Padahal cukup banyak seniman perempuan dengan bakat dan karya yang sangat pantas dicatat dalam sejarah. Dari Clara Peters sampai Frida Kahlo
Politik Rasa Takut dan Jilbab yang Dilepas Karena Trump
Kemenangan Donald Trumpd dalam Pilpres Amerika bukan hanya mengguncang pendukung Hillary Clinton, tapi juga penduduk muslim. Banyak yang menguatirkan soal keamanan, bahkan ada perempuan yang bersedia berkompromi melepas jilbabnya.
SBY Dilaporkan ke Bareskrim karena Sebarkan Kebencian Etnis
Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Forum Silaturahmi Alumni HMI Lintas Generasi.
Merindukan Polisi Penjaga Toleransi Beragama
Peringatan Asyura 2016 masih diwarnai tindakan diskriminatif, bahkan di Kendari dibubarkan. Padahal seharusnya mereka melindungi kelompok minoritas dalam menjalankan aktivitas keagamaan dan kepercayaannya sebagaimana diatur dalam undang-undang. Publik merindukan polisi penjaga toleransi beragama.
Susahnya Tionghoa Punya Tanah di Yogya
Warga keturunan Tionghoa di DI Yogyakarta tidak bakal bisa memiliki tanah dengan status sertifikat hak milik sesuai surat instruksi wakil gubernur. Aturan BPN DIY bertentangan dengan BPN Pusat.
Sejarah Kebencian Terhadap Etnis Tionghoa
Kebencian rasialis dan penindasan terhadap kelompok minoritas Tionghoa di Indonesia semakin hari semakin mengkhawatirkan. Kelompok Tionghoa kerapkali distigma pelit, kaya dengan cara culas, dan menindas pribumi. Padahal masyarakat Tionghoa sudah turun temurun hidup di Indonesia selama ratusan tahun.
Sebait Maaf untuk Orang-orang Adat
Permintaan maaf Presiden Taiwan Tsai Ing-wen kepada masyarakat adat di Taiwan pada akhir Juli lalu membuka kembali diskursus tentang posisi kelompok etnis di sebuah negara modern yang senantiasa termarjinalisasi. Tanah mereka direbut, SDA-nya dikuras habis, dan kebudayaan aslinya terancam punah. Gelombang modernisasi, globalisasi, serta industrialisasi menjadi faktor-faktor penyebab utamanya. Negara dan/atau korporasi rakus jadi aktor-aktor yang bermain di belakangnya.
Stereotip yang Melukai
Orang Indonesia adalah orang yang tidak pernah on-time, orang Asia secara umum terkenal pandai dalam matematika, sementara Korea identik dengan pekerja keras. Setidaknya, kita pernah mendengar salah satu dari pernyataan itu, sebuah stereotip. Stereotip itu bisa jadi benar, tetapi bisa pula salah kaprah. Di balik itu semua, stereotip menyimpan bahaya yang laten.
Jogja Berhenti Nyaman
Lestarinya stereotip negatif kepada para pendatang asal Papua melahirkan maraknya aksi represi, pembungkaman, diskriminasi, dan rasisme di Yogyakarta. Masih pantaskah Kota Pendidikan menyandang predikat "berhati nyaman" dan mengklaim sebagai kawasan yang menjujung semangat multikulturalisme yang berprinsipkan nilai kesetaraan dan keadilan, terutama kepada minoritas?
Tolak UU Diskriminatif, Maroon 5 Batalkan Konser
Maroon 5 mengikuti jejak musisi kenamaan Amerika Serikat lainnya saat memutuskan membatalkan konser di Charlotte dan Raleigh untuk memprotes undang-undang HB2. Undang-undang ini dianggap berpotensi menumbuhkan diskriminasi setelah mengatur penggunaan toilet hanya dapat digunakan sesuai jenis kelamin yang tertera di akta kelahiran.
Kemdikbud Sanggah Diskreditkan Peserta UN Tuna Netra
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyalahkan dinas pendidikan setempat yang lamban dalam mengantisipasi ketiadaan naskah braille.
Tanpa Braille, Peserta UN Tuna Netra Dipaksa Berimajinasi
Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia Retno Listyarti mengatakan siswa tuna netra kesulitan dalam mengikuti Ujian Nasional karena tidak adanya soal braille.
DPR Dorong Pemerintah Kembangkan Olahraga untuk Disabilitas
Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay mendorong pemerintah agar mengembangkan sistem keolahragaan untuk penyandang disabilitas.