Dirut Bulog Budi Waseso usul anggaran pangan senilai Rp19,05 triliun masuk dalam RAPBN 2021. Terdiri dari Rp15 triliun untuk CBP 1,5 juta ton dan Rp4,051 triliun untuk subsidi beras.
Buwas mengeluhkan adanya hambatan izin impor oleh pemerintah sehingga membuat langkanya sejumlah kebutuhan pokok seperti bawang putih, gula dan daging merah.
Di tengah penurunan angka distribusi beras dan komoditas lain, Bulog terus dituntut melakukan pengadaan dengan bergantung pinjaman bank. Bunga yang mencekik dan pelunasan yang memakan waktu lama bikin mereka kerap merugi.
Buwas menyatakan akan memperkuat peran lembaganya sebagai BUMN pangan dengan memperbesar porsi penjualan beras secara komersial, daripada untuk penugasan pada 2020.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan jumlah BUMN yang menerima penyertaan modal negara (PMN) pada 2018 meningkat dua kali lipat menjadi tujuh perusahaan dari sebelumnya hanya tiga perusahaan.
Perum Bulog meminta Kementerian Keuangan untuk mengalokasikan anggaran kepada BUMN pangan tersebut guna membiayai kebijakan pembuangan beras yang sudah mengalami penurunan mutu atau disposal stock.