Indeks Alfian Tanjung

"Kalo saya sih lega, jadi orang tidak seenaknya dan harus menggunakan data,” kata Eva Kusuma Sundari soal vonis untuk Alfian Tanjung.

Eva Kusuma Sundari berharap Alfian Tanjung insaf dan sadar setelah hukumannya kini bertambah menjadi 4 tahun penjara.

PDIP merasa dirugikan atas pernyataan Alfian Tanjung. Dasar keputusan hakim membebaskan Alfian Tanjung dipertanyakan.

Aksi Alfian dianggap melaksanakan Tap MPRS/2005/1966 yang melarang paham komunisme ada dan disebarkan di Indonesia.

Mabes Polri mendorong jaksa mengajukan banding atas putusan vonis bebas untuk Alfian Tanjung.

Alfian Tanjung bilang kalau data "kebangkitan PKI" yang ia pegang bersumber dari laporan intelijen TNI pada 1996. Namun kalau benar, itu adalah rahasia negara, dan Alfian tidak berwenang memilikinya.

Ketua Presidium Alumni (PA) 212 Slamet Maarif menyebut PA 212 tidak menutup kemungkinan akan mendukung Gerakan #2019GantiPresiden.

Alfian menyebut komunisme bangkit karena kelalaian pemerintah yang menjadi negara liberal tanpa filter.

"Ini data intelijen yang dimiliki oleh Mabes TNI tahun 1996 menjelaskan keterkaitan antara PRD dengan PKI," ujar Alfian Tanjung saat menyampaikan pleidoi.

Selain dikenakan tuntutan 3 tahun penjara, Alfian Tanjung dikenakan denda sebesar Rp 100 juta subsider 3 bulan penjara.

Alfian tetap optimistis pasal yang disangkakan dalam perkara ujaran kebencian akan gugur dalam persidangan.

"Kalau jadwal sidang sih biasanya jam 10-an paling cepat kalau gak ada kegiatan hakim jaksa," kata Michdan.

Alfian Tanjung berdalih angka yang ia sebutkan berasal ucapan klaim Ribka Tjiptaning. Benarkah?

Hasto bersaksi di sidang Alfian Tanjung bahwa Rizieq Shihab pernah mengatakan banyak anak keturunan PKI yang bergabung di FPI.

Hasto Kristiyanto menambahkan Ribka tidak lah menyebar paham komunisme atau menganut aliran PKI meskipun mengakui dirinya sebagai anak PKI lewat buku “Aku Bangga Jadi Anak PKI”.

Alfian menyatakan seluruh keterangan Tanda pardamean tak bisa dipercaya.

Tanda menegaskan, PDIP tidak akan pernah memberikan toleransi keberadaan ideologi komunisme di tubuh partai.

Alfian Tanjung kembali ditangkap untuk kasus pencemaran nama baik yang dilaporkan PDIP, sesaat setelah keluar dari Rutan Kelas 1 Surabaya, Rabu (6/9/2017) malam.

Penyidik Bareskrim Mabes Polri resmi melimpahkan tersangka ujaran kebencian Alfian Tanjung ke Kejaksaan.

Pengacara Alfian Tanjung, Abdul Alkatiri membenarkan polisi akan memeriksa Alfian di Polda Metro Jaya, Rabu (31/5/2017).