tirto.id - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan bahwa erupsi atau letusan Gunung Api Semeru di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur (Jatim) masih terjadi tiap harinya.
“Erupsi setiap harinya masih terjadi dan ancaman lain yang tidak kalah berbahayanya adalah lahar,” ujar Koordinator Gunung Api PVMBG Oktory Prambada kepada Tirto, Rabu (7/12/2022) sore.
Dia menambahkan, Gunung Api Semeru masih dalam fase krisis kegempaan dengan aktivitas magma yang tinggi serta aktivitas permukaan juga sangat dinamis di kawahnya.
Berdasar laporan aktivitas gunung api dari PVMG, Petugas Pos Pantau Gunung Api Semeru Mukdas Sofian menyebut ada 25 letusan sampai hari ini, Rabu, 7 Desember 2022 pukul 06.00-12.00 Waktu Indonesia bagian Barat (WIB). “Jumlah 25 letusan, amplitudo 11-22 mm (milimeter), durasi : 80-110 detik,” urai dia.
Lanjut Sofian, secara meterologi dalam periode tersebut, cuaca di gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu cerah dan berawan. Dengan angin bertiup lemah ke arah timur laut dan suhu udaranya yaitu 22-29 derajat celcius.
Adapun kata Sofian, secara visual, Gunung Api Semeru tertutup kabut 0-I hingga tertutup kabut 0-II. Di mana gunung tersebut dominan tertutup kabut dan asap kawah tidak teramati.
“Tingkat aktivitas Gunung Semeru Level IV (Awas),” tutur dia.
Oleh karena itu, Sofian mengatakan bahwa PVMBG merekomendasikan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 17 kilometer (km) dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat juga diimbau tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 19 km dari puncak.
Lebih lanjut dia, masyarakat pun diimbau tidak beraktivitas dalam radius 8 km dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). Selain itu, mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
“Dengan data tersebut maka Semeru masih berada pada level IV (awas),” tutup Oktory.
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Restu Diantina Putri