tirto.id - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat, Gunung Ibu meletus hingga 81 kali pada Sabtu (12/1/2019). Status gunung api yang terletak di Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, ini ditetapkan Waspada atau Level II.
"Statusnya sekarang adalah Level II (Waspada). Ancaman bahaya primer utamanya berada di sekitar puncak dan arah sektoral ke arah bukan kawah Utara,” demikian keterangan PVMBG dalam rilisnya, Minggu (13/1/2019).
“Ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di sekitar puncak Gunung Ibu, serta sebaran abu di udara yang dapat mengganggu penerbangan,” lanjut PVMBG.
PVMBG mengimbau kepada masyarakat dan pendaki untuk tidak melakukan aktivitas di dalam radius 2 km dan perluasan sektoral berjarak 3,5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu (12/1/2019), menyatakan bahwa masyarakat belum perlu mengungsi karena berada di luar zona berbahaya.
Sutopo yakin, masyarakat telah memahami karakter letusan Gunung Ibu sehingga tidak lantas panik, sebab hampir setiap hari terjadi letusan Gunung Ibu. “Namanya gunung api aktif, meski status Waspada dapat meletus setiap saat. Yang penting masyarakat berada di zona aman,” tulis Sutopo.
PVMBG, kata Sutopo, terus memantau aktivitas gunung api. Untuk itu masyarakat diminta selalu mematuhi rekomendasi dari PVMBG karena lembaga ini adalah pihak resmi yang berwenang memantau dan memberikan peringatan dini terkait aktivitas gunung api di Indonesia.
Editor: Iswara N Raditya