Menuju konten utama

Puluhan Warga Pengungsi Gunung Merapi Dipulangkan ke Rumah

BPBD Sleman melakukan pemulangan pengungsi Gunung Merapi dari Balai Desa Glagaharjo ke rumah masing-masing.

Puluhan Warga Pengungsi Gunung Merapi Dipulangkan ke Rumah
Seorang petani memanen cabai di lahan pertanian lereng Gunung Merapi, Stabelan, Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (22/5/2018). ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

tirto.id - Puncak Gunung Merapi pada Senin (28/5/2018) pukul 07.38 WIB masih tertutup kabut sehingga asap kawah tidak teramati, berdasarkan pemantauan BPPTKG. Hingga saat ini, tingkat aktivitas merapi masih Waspada (Level II).

Sementara itu, pantauan aktivitas Gunung Merapi secara visual pukul 06.00 WIB melalui pengamatan langsung maupun CCTV cerah. Ada pun pantauan seismik Merapi pada pukul 00.00 hingga 06.00 WIB landai.

Mengingat situasi terkini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta hari ini memulangkan puluhan warga lereng Gunung Merapi di Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan yang masih bertahan di barak pengungsian.

"Hari ini kami akan melakukan pemulangan pengungsi di Balai Desa Glagaharjo ke rumah masing-masing," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Makwan, seperti dilansir Antara.

Tercatat hingga pagi tadi masih ada 40 jiwa yang mengungsi; terdiri satu balita, dua anak-anak, sembilan orang dewasa, dan lansia 28 orang.

"Pemulangan pengungsi dilaksanakan pada Senin 28 Mei 2018 pukul 07.00 WIB dari Balai Desa Glagaharjo menuju Dusun Kalitengah Lor," kata dia menjelaskan.

Ia mengatakan, warga yang mengungsi bersedia kembali ke daerah asal setelah mendapatkan pencerahan dari pakar Gunungapi Mbah Surono pada Minggu 27 Mei 2018 pukul 14.30 WIB, bahwa tempat tinggal mereka berada di luar daerah bahaya yang direkomendasi tiga kilometer.

"Beliau berpesan dalam Bahasa Jawa, sing podo ngungsi oleh mulih, tur tetep sak wayah-wayah eling lan waspodo Merapi [yang mengungsi boleh pulang, namun sewaktu-waktu selalu ingat dan waspada Merapi]," ujar menirukan perkataan Mbah Surono.

Makwan mengatakan, untuk dukungan Posko Utama BPBD Sleman berupa kendaraan pengangkut tiga pick up, satu truk dan satu ambulance.

"Sedangkan permintaan warga Turgo, Kecamatan Pakem untuk sosialisasi letusan minor akan dilaksanakan pada Senin, 28 Mei 2018 pukul 20.00 WIB di bertempat di Aula SD Sanjaya Tritis dengan pemateri utama BPPTKG dan didampingi BPBD Sleman," katanya.

Ia mengatakan, saat ini status aktivitas Gunung Merapi masih Waspada. Status ini ditetapkan dengan rekomendasi radius tiga km dari puncak Merapi dikosongkan dari aktivitas penduduk seperti mencari rumput atau pun aktivitas pendakian.

"Masyarakat yang tinggal di KRB III diharap untuk meningkatan kewaspadaan terhadap aktivitas Gunung Merapi," katanya menegaskan.

Baca juga artikel terkait GUNUNG MERAPI atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: antara
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari