tirto.id - Setidaknya 76 mahasiswa dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta, setelah dipukul mundur polisi dalam aksi di DPR RI, Selasa (24/9/2019). Nama-nama mereka tercatat di papan pengumuman di RSPP.
“RSPP menerima korban bentrok dari jam 17.00. Hingga pukul 20.30 sudah menangani lebih dari 76 orang,” kata demonstran non-mahasiswa Ferena Debineva kepada reporter Tirto lewat pesan singkat.
Ferena ada di lokasi, tapi tidak diizinkan masuk pihak rumah sakit. Ferena menyebut “lebih dari 76” meski angka itu tertera di papan karena sampai berita ini ditulis ambulans yang membawa korban terus berdatangan.
“RSPP masih ramai,” katanya.
Mereka berasal dari berbagai kampus. Sependengaran Ferena dari mahasiswa, ada yang yang berasal dari UIN, Trisakti, Esa Unggul, Unpad, UPI, dan Unpam. Ada yang tercatat lahir tahun 1997, tapi ada pula yang lebih muda, tahun 2000.
“Paling parah mengalami benturan di kepala,” katanya.
Bentrokan tadi sore memang memakan korban luka. Seorang saksi mata mengatakan “pelempar batu adalah polisi”. Batu itu mengenai kepala demonstran non-mahasiswa.
Selain di RSPP, ada pula demonstran yang dilarikan ke RS Mintohardjo .
Saat berita ini ditulis, masih ada segelintir mahasiswa yang bertahan. Aksi lempar-lemparan terus terjadi. Aparat membalasnya dengan melemparkan gas air mata.
Penulis: Rio Apinino
Editor: Gilang Ramadhan