tirto.id - Tsunami Selat Sunda yang terjadi Sabtu (22/12/2018) malam lalu masih terasa di wilayah terdampak langsung, salah satunya di kawasan Pantai Carita Pandeglang. Puing reruntuhan bangunan bekas tsunami masih banyak yang belum dibersihkan dan tampak berserakan.
"Kami memastikan puing reruntuhan bangunan itu sudah tidak ada korban tsunami," kata Jahro, warga Pantai Carita, Pandeglang, Senin (31/12/2018).
Kawasan Pantai Carita merupakan salah satu lokasi yang paling parah terkena gelombang tsunami, banyak bangunan vila roboh dan mengalami rusak berat.
Jumlah korban meninggal dunia di sini juga cukup banyak, rata-rata merupakan wisatawan yang sedang merayakan liburan akhir pekan.
Karena itu, banyak puing bangunan di kawasan Pantai Carita berserakan.
Bahkan, di antaranya juga terlihat mobil Avanza berwarna hitam terseret dan belum dievakuasi.
"Kami dan warga lainnya hingga kini masih tinggal di pengungsian dan belum melakukan evakuasi maupun gerakan kebersihan," ujar Jahro.
Nana, seorang penjaga keamanan di Pantai Carita Pandeglang mengakui bahwa saat ini di tempat-tempat lokasi wisata belum memang dilakukan perbaikan bekas tsunami, sehingga puing dan sampah berserakan.
Lokasi wisata yang terparah salah satunya berada di Vila Sambolo, hampir sebagian bangunan rusak berat diterjang gelombang tsunami.
Selain itu juga rumah warga juga mengalami kerusakan dan belum dilakukan perbaikan.
Saat ini, kondisi Pantai Carita tampak sepi dan hanya beberapa wisatawan yang datang ke sini untuk merayakan pergantian tahun baru.
"Kami yakin wisatawan yang merayakan pergantian tahun baru sepi pengunjung," kata Nana.
Berdasarkan pantauan, ruas jalan kawasan Pantai Carita menuju Anyer terlihat banyak bangunan yang roboh hingga rusak berat akibat terjangan gelombang tsunami.
"Bagian depan rumah kami rusak berat diterjang tsunami, namun keluarga beruntung selamat," tambah Udin, warga Pantai Carita.
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Dhita Koesno