tirto.id - Ketua DPR RI Puan Maharani mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk terus berpijak pada Pancasila sebagai dasar negara dan merupakan jati diri bangsa.
“Meninggalkan Pancasila sama halnya mencabut jati diri bangsa dari akar terdalamnya dan mengkhianati amanat para pendiri bangsa. Mengganti Pancasila akan berdampak pada hilangnya karakter sebagai bangsa yang ramah, toleran, dan bergotong royong,” ucap dia dalam Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2022 di Gedung Nusantara, Selasa, 16 Agustus 2022.
Semua generasi bertugas membangun bangsa dan negara, apalagi Indonesia menghadapi tantangan dan kendala yang tidak ringan seperti ketidakpastian akibat pandemi COVID-19, konflik geo politik, pemulihan ekonomi global di tengah kerentanan pangan, energi, pengangguran, tekanan moneter global, degradasi lingkungan hidup, serta ancaman bencana alam.
Saat ini Indonesia juga berada dalam era globalisasi yang kemajuan teknologi dan industri semakin cepat dan dinamis. Puan menyatakan era globalisasi telah menempatkan masyarakat semakin terbuka dan terhubung secara sosial, budaya, ekonomi, dan politik.
“Sehingga berbagai ideologi transnasional, cara berpikir, cara kerja, dan cara hidup, dengan mudah masuk mempengaruhi kehidupan rakyat Indonesia. Hal tersebut belum tentu sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia,” kata Puan.
Bila kebudayaan yang berkembang di wilayah Indonesia dibiarkan secara alamiah, maka tidak mustahil ideologi dan budaya transnasional akan menjadi tuan di negeri ini. Maka tidak akan ada lagi jati diri Indonesia. Bangsa ini tidak anti-budaya asing, namun, kata Puan dengan kepribadian jiwa bangsa yang kuat, maka budaya asing dapat disaring dan dilarutkan dalam kebudayaan nasional.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Fahreza Rizky