tirto.id - PT Waskita Karya mengaku masih terus melakukan investigasi guna mencari tahu penyebab longsornya underpass Jalan Perimeter KM8+6/7 Jalur Bandara Soekarno-Hatta – Batuceper.
Sebagaimana diketahui, peristiwa longsor tersebut mengakibatkan dua orang karyawan Garuda Maintenance Facility (GMF) Aeroasia terjebak selama lebih dari sembilan jam.
Setelah berhasil dievakuasi pada pukul 03.00 WIB dini hari tadi, korban bernama Mukhmainah Syamsudin (24) saat ini tengah menjalani perawatan insentif di rumah sakit. Sementara korban satunya lagi, yakni Dianti Dyah Ayu Cahyani Putri, meninggal dunia setelah diselamatkan Basarnas terlebih dahulu.
“Kalau untuk penyebabnya, kami sedang melakukan investigasi menyeluruh,” kata Corporate Secretary PT Waskita Karya Shastia Hadiarti kepada Tirto melalui pesan singkat pada Selasa (6/2/2018).
Dengan demikian, faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya longsor saat terjadi hujan deras kemarin belum diketahui secara pasti. Menurut Shastia, sampai dengan saat ini proses evakuasi masih terus dilakukan di lokasi peristiwa longsor.
Shastia pun mengatakan bahwa sampai dengan saat ini, PT Waskita Karya masih membantu penanganan di tempat peristiwa. “Untuk pengamanan di lokasi pun, kami bekerja sama dengan pihak terkait,” ujarnya.
Sementara itu, PT Railink selaku operator kereta bandara untuk sementara waktu menghentikan operasional kereta bandara akibat underpass longsor. PT Railink pun mengimbau kepada masyarakat untuk menggunakan moda transportasi lain terlebih dahulu.
“Perjalanan kereta bandara kembali normal jika lokasi sudah dinyatakan aman untuk dilintasi. Akan kami informasikan lebih lanjut,” kata Humas PT Railink Diah Suryandari melalui keterangan resmi yang diterima Tirto.
Oleh karena itu, PT Railink menawarkan pengembalian biaya tiket bagi penumpang yang telah memesan tiket untuk perjalanan pada hari ini. Berdasarkan kebijakan PT Railink, calon penumpang bakal memperoleh pengembalian secara penuh dari harga pembelian tiket.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yuliana Ratnasari