tirto.id - PSSI mengklaim memiliki 'metode baru' untuk mengawasi kinerja wasit dan asisten wasit di semua liga, termasuk Liga 1 Indonesia 2020.
Wakil Ketua Komite Wasit PSSI Hasani Abdulgani mengatakan metode yang masih dirahasiakan itu akan diterapkan untuk membuat iklim sepak bola nasional semakin sehat dan kompetitif.
"Kami memiliki peralatan-peralatan baru dan menggunakan beberapa hal untuk 'membersihkan' sepak bola kita. Namun, saya tidak bisa mengatakannya di media," ujar Hasani di Jakarta, pada Rabu (12/2/2020) seperti dilansir Antara.
Menurut Hasani yang juga menjabat komisaris PT LIB, penerapan 'metode baru' itu diharapkan bisa menghilangkan praktik-praktik kotor di sepak bola, karena pengaturan skor bisa dideteksi dengan segera.
Hasani menegaskan, PSSI ingin iklim sepak bola nasional semakin sehat dan kompetitif. Oleh karena itu, dia memastikan wasit yang tergoda melakukan tindakan terlarang akan diproses hukum.
"Kalau mau nakal, monggo. Nanti ada Satgas Anti Mafia Bola yang akan memisahkan dia dengan keluarga kurang lebih empat tahun," ujar Hasani.
Dia mengimbuhkan Komite Wasit PSSI juga berupaya mencegah pengaturan skor dengan menaikkan gaji wasit dan asisten wasit di Liga 1.
"Peningkatan gajinya sampai 38 persen. Nanti wasit Liga 2 juga otomatis akan mengikuti," kata dia.
Saat ini, Komite Wasit PSSI sedang menjalankan proses seleksi wasit dan hakim garis untuk Liga 1 Indonesia 2020.
Sebagaimana sudah diumumkan sebelumnya, Liga 1 Indonesia 2020 akan berlangsung mulai tanggal 29 Februari sampai 31 Oktober 2020. Sebanyak 18 tim akan berlaga di Liga 1 2020.