tirto.id - Progres pembangunan Bendungan Leuwikeris paket satu di Cijeunjing, Kabupaten Ciamis, telah sesuai dengan rencana atau target. Saat ini perkembangan proyek bendungan tersebut sudah mencapai 30 persen.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat H. Mochamad Iriawan mengatakan bahwa pembangunan Bendungan Leuwikeris sesuai rencana dan tak ada hambatan berarti.
"Sebetulnya on the track, tidak ada masalah, progresnya mencapai 30 persen sehingga saya memastikan ada hambatan atau tidak. Sementara ada gugatan-gugatan dari masyarakat masalah tanah itu wajar, sedang dalam proses perdata di pengadilan," kata M Iriawan, di Bandung, Jumat (20/7/2018).
"Sejauh ini tidak ada hambatan. Ada masalah sosial lainnya tentunya akan diselesaikan secara persuasif oleh unsur terkait," lanjut dia.
Ia menuturkan bendungan ini akan memiliki terowongan sepanjang 1.500 meter untuk mengalirkan air bendungan.
Pihaknya juga akan segera mengadakan pertemuan dengan para pihak terkait penlok (penentuan lokasi) dan secara administratif, lokasi bendungan ini terletak diantara dua administratif pemerintahan, yakni Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya.
Menurut dia, Bendungan Leuwikeris ini sangat strategis, karena akan digunakan untuk mengairi sawah atau irigasi di Lakbok Utara 6.600 hektare dan Lakbok Manganti 4.616 hektare, sumber air baku sebesar 845 liter/detik untuk masyarakat Kota Banjar, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Ciamis. Selain itu, juga untuk pengendali banjir, pembangkit listrik 2 x 10 MW, hingga pariwisata.
Pengerjaan Bendungan Leuwikeris dengan luas genangan 242 hektare ini sudah dilakukan sejak November 2016 dan ditargetkan selesai pada Maret 2021. Biaya pembangunan bendungan ini mencapai Rp1,9 triliun lebih.
Pemerintah pusat telah meneken dana talangan pada 2017 lalu untuk menyelesaikan sejumlah proyek prioritas jalan tol dan bendungan, salah satunya Bendungan Luewikeris.
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH