tirto.id - Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk memperoleh air bersih. Salah satunya dengan membuat alat penjernih air dari bahan alami.
Hal itu karena saat ini kondisi air sudah sangat memprihatinkan karena adanya polusi tanah akibat dari pembuangan limbah pabrik terutama limbah anorganik dan sampah anorganik dari masyarakat.
Selain itu, penebangan pohon secara liar dan tak terkendali tanpa memperhatikan keseimbangan alam juga berdampak kepada kualitas air dalam tanah.
Oleh sebab itu, pengolahan air bersih sangat diperlukan demi kesehatan dan kelangsungan hidup manusia.
Secara umum, proses penjernihan air bermanfaat untuk menghilangkan zat pengotor, serta untuk mendapatkan kualitas air yang memenuhi standar baku air minum dan air bersih.
Tujuan-tujuan proses penjernihan air secara lebih jelas adalah sebagai berikut:
- Menghilangkan gas-gas terlarut
- Menghilangkan rasa yang tidak enak
- Membasmi bakteri pathogen yang sangat berbahaya
- Memperkecil sifat air yang menyebabkan terjadinya endapan pada pipa dan saluran air
Teknik Penyaringan dan Penjernih Air dari Bahan Alami
Cara penjernihan air dengan bahan alami dapat menggunakan teknik penyaringan dan teknik pengendapan.
Melansir dari e-bookPrakarya (Suci Paresti, dkk., 2017), berikut merupakan penjelasan lengkap tentang teknik penjernih air dengan menggunakan bahan alami:
1. Teknik penyaringan
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjernihkan air dengan teknik penyaringan:
a. Saringan Kain Katun
Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun merupakan teknik penyaringan yang paling mudah. Air keruh disaring dengan menggunakan kain katun yang bersih.
Saringan ini dapat membersihkan air dari kotoran dan mikroorganisme yang berada di dalam air keruh tersebut. Air hasil saringan tergantung dari ketebalan dan kerapatan kain yang digunakan.
b. Saringan Kapas
Teknik ini akan memberikan hasil yang lebih baik dari teknik sebelumnya. Penyaringan dengan kapas juga dapat membersihkan air dari kotoran dan mikroorganisme dalam air keruh. Air hasil saringan juga tergantung dari ketebalan dan kerapatan kain yang digunakan.
c. Aerasi
Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam air. Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbondioksida, hidrogen sulfida, dan metana yang memengaruhi rasa dan bau dari air dapat dikurangi hingga dihilangkan.
Selain itu, partikel mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi dan dengan cepat akan membentuk lapisan endapan yang nantinya akan dihilangkan melalui proses sedimentasi atau filtrasi.
d. Saringan Pasir Lambat (SPL)
Saringan pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat dengan menggunakan lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah.
Air bersih akan didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan kerikil.
e. Saringan Pasir Cepat (SPC)
Berbeda dengan SPL, sistem kerja saringan pasir cepat yakni dari bawah ke atas (up flow). Air bersih akan didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan kerikil terlebih dahulu, sebelummelewati lapisan pasir.
f. Graffiti- Fed Filtering System
Graffiti- fed filtering system merupakan gabungan dari SPC dan SPL. Air bersih dihasilkan melalui dua tahap. Pertama-tama air disaring menggunakan teknik SPC. Air hasil penyaringan tersebut akan disaring kembali menggunakan teknik SPL.
Penyaringan dua tahap tersebut diharapkan dapat menghasilkan kualitas air bersih yang lebih baik. Untuk mengantsipasi debit air hasil penyaringan yang keluar dari saringan pasir cepat, dapat digunakan beberapa saringan pasir lambat.
g. Saringan Arang
Saringan arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan tambahan satu buah lapisan arang. Lapisan arang sangat efektif untuk menghilangkan bau dan rasa yang ada dalam air baku.
Arang yang dapat digunakan yakni arang kayu atau arang batok kelapa. Jika ingin mendapatkan hasil yang lebih baik, gunakanlah arang aktif.
h. Saringan Keramik
Saringan keramik dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat dipersiapkan dan digunakan untuk keadaan darurat.
Air bersih akan didapatkan dengan jalan penyaringan melalui elemen filter keramik. Beberapa filter keramik menggunakan campuran perak yang berfungsi sebagai disinfektan dan membunuh bakteri.
Ketika proses penyaringan berlangsung, kotoran dalam air baku akan tertahan dan lama kelamaan akan menumpuk dan menyumbat permukaan filter.
Oleh sebab itu, untuk mencegah penyumbatan yang terlalu sering, maka air baku yang dimasukkan jangan terlalu keruh atau kotor.
Perawatan saringan keramik ini cukup dilakukan dengan menyikat filter keramik tersebut yang pdada air yang mendidih.
i. Saringan Cadas
Saringan cadas atau dikenal dengan jempeng ini mirip dengan saringan keramik. Air disaring dengan menggunkan pori-pori dari batu cadas. Saringan ini umum digunakan oleh masyarakat Desa Kerobokan, Bali.
Saringan ini digunakan untuk menyaring air yang berasal dari sumur gali ataupun saluran irigasi sawah. Seperti halnya saringan kermik, kecepatan air hasil saringan dari jempeng relatif rendah bila dibandingakn dengan SPL terlebih lagi bagi SPC.
2. Teknik Pengendapan
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjernihkan air dengan teknik pengendapan.
a. Biji Kelor
Biji buah kelor (Moringan Oleifera) mengandung zat aktif rhamnosyloxybenzil-isothiocynate, yang mampu mengadopsi dan menetralisir partikel-partikel lumpur dan logam yang terkandung dalam air limbah suspensi, dengan partikel kotoran melayang di dalam air.
Ternyata serbuk biji buah kelor cukup ampuh menurunkan dan mengendapkan kandungan unsur logam berat yang cukup tinggi dalam air, sehingga air tersebut memenuhi standar baku air minum dan air bersih.
b. Tawas
Tawas berfungsi untuk memisahkan dan mengendapkan kotoran dalam air dengan waktu kurang lebih 12 jam. Namun, tawas tidak dapat membunuh kuman dan menaikkan pH dalam air.
c. Kaporit
Kaporit berfungsi untuk mengendapkan dan memisahkan kotoran dalam air dengan waktu kurang lebih 12 jam.
d. Kapur Gamping
Kapur gamping berfungsi untuk mengendapkan dan menaikkan pH air dengan waktu kurang lebih 24 jam. Akan tetapi, kapur gamping tidak dapat membunuh kuman, virus, dan bakteri.
e. Arang Batok Kelapa
Arang batok kelapa berfungsi untuk menghilangkan bau, rasa tidak enak dalam air, dan juga menjernihkan air.
Penulis: Yunita Dewi
Editor: Maria Ulfa