Menuju konten utama

Proses Pemakaman Probosutedjo di Kemusuk pada Senin Malam

Probosutedjo dimakamkan di kompleks Makam Somenggalan, Kemusuk, Bantul. Makamnya berada di dekat pusara sang ayah, Atmo Pawiro.

Proses Pemakaman Probosutedjo di Kemusuk pada Senin Malam
Jenazah Probosutedjo saat baru tiba di Pendopo Makam Somenggalan, Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, DIY, pada Senin malam (26/3/2018).

tirto.id - Pemakaman Probosutedjo telah dilangsungkan pada Senin malam (26/3/2018). Jenazah Probosutedjo dikebumikan di Makam Somenggalan, Dusun Kemusuk Kidul, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.

Mobil ambulans pengangkut jenazah Probosutedjo tiba di Makam Somenggalan pada pukul 19.20 WIB dengan diiringi oleh puluhan mobil keluarga dan kepolisian.

Tampak anak-anak Probosutedjo beserta cucu-cucunya keluar dari salah satu mobil pengiring jenazah. Di antara rombongan itu ada Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) dan Mamiek Soeharto.

Setelah tiba, Jenazah Probosutedjo disemayamkan di pendopo Makam Somenggalan. Sejumlah pelayat sempat mensalatkan jenazah adik tiri penguasa Orde Baru Soeharto tersebut.

Setelah itu, jenazah Probosutedjo dikebumikan di Makam Somenggalan pada sekitar Pukul 20.00 WIB. Pusara Probosutedjo berada di antara makam ayahnya, Atmo Pawiro dan makam tokoh Kemusuk, Joyo Wigeno.

"Bapak Haji Probosutedjo tadi pagi pukul 07.15 WIB telah kembali dengan sangat tenang, dan karena kehendak Allah beliau berada di tempat ini, kami sekeluarga mohon mendoakan agar almarhum diterima Allah dalam keadaan husnul khotimah," kata Juru Bicara keluarga Probosutedjo, Arif Rahman saat memimpin doa di acara pemakaman itu.

Pemakaman Probosutedjo tampak dihadiri Bupati Bantul Suharsono. 2 adik Sultan Hamengkubuwono X, yakni Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GBPH) Prabukusumo dan GBPH Yudhaningrat juga terlihat hadir di lokasi pemakaman.

Probosutedjo lahir di Dusun Kemusuk, pada 1 Mei 1930. Dia meninggal dunia di RSCM Jakarta pada Senin pagi.

Titiek Soeharto mengaku terakhir bertemu dengan Probosutedjo beberapa bulan lalu. Ia menyadari bahwa kondisi pamannya itu sudah lemah kerena menderita penyakit kanker bertahun-tahun.

"Pertemuan beberapa bulan yang lalu saat mengunjungi kediamannya bersama Mbak Tutut. Beliau sudah lemah, sudah sakit kanker bertahun-tahun dan selama ini sudah berobat, dalam usianya 87 tahun beliau sudah lemah," kata Titiek seperti dikutip Antara.

Baca juga artikel terkait PROBOSUTEDJO atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom