Menuju konten utama

Program Anies-Sandiaga Ok Otrip Akan Gunakan APBD

Anies Baswedan menyatakan bahwa Ok Otrip akan memberikan keberpihakan kepada rakyat kecil untuk dapat menggunakan transportasi umum dengan biaya minim.

Program Anies-Sandiaga Ok Otrip Akan Gunakan APBD
Pasangan calon Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan (kanan) dan calon Wagub Sandiaga Uno (kiri). ANTARA FOTO/Reno Esnir.

tirto.id - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno memiliki program Ok Otrip (One Kecamatan One Trip) yang akan mengintegrasikan angkot dengan Transjakarta dengan tarif datar Rp5 ribu sekali jalan ke semua tujuan.

Anies Baswedan menyatakan bahwa Ok Otrip akan memberikan keberpihakan kepada rakyat kecil untuk dapat menggunakan transportasi umum dengan biaya minim. "Intinya kan (Ok Otrip) agar transportasi lebih terintegrasi dan lebih murah. Banyak daerah yang tidak dapat dijangkau oleh bus Transjakarta," kata Anies di Blok M Square, Jumat (17/3/2017).

Perihal tarif datar yang akan diberlakukan, Anies menyebut akan menggunakan APBD untuk mensubsidi biaya angkutan umum. "Nanti akan kami lihat. Tentunya ada komponen APBD di dalamnya," kata Anies.

Sementara itu, Sandiaga Uno mengatakan bahwa program tersebut merupakan upaya untuk memangkas biaya pengguna transportasi di Jakarta.

"Nanti kami akan samakan semua rute 5000 rupiah. Karena, selama ini biaya sampai ke tujuan butuh lebih dari itu. Bisa sampai 15.000," kata Sandiaga di Tanah Tinggi, Jakarta Pusat.

APBD DKI Jakarta tahun 2017 yang disahkan pada (19/12) tahun lalu mencapai Rp 70,191 triliun.

selain Ok Otrip pasangan ini juga berjanji untuk melanjutkan program pekerja Penanganan Prasaranan dan Sarana Umum (PPSU) yang telah dijalankan oleh petahana sejak 2016. Sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 212 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Penyedia Jasa Lainnya Perorangan.

"Kalau kami memastikan pergantian gubernur, dilanjutkan kontrak PPSU dan kami mau melatih PPSU untuk jadi wirausaha pengelolaan sampah," kata Anies di Kebon Kosong, Jakarta Pusat, Kamis (19/1).

Melalui program tersebut, para pekerja PPSU digaji sesuai UMP dengan menggunakan APBD. Sejauh ini jumlah PPSU mencapai 70 orang per kelurahan di DKI Jakarta.

Menurut Anies, bila dirinya terpilih PPSU tidak hanya akan menjadi petugas sampah, melainkan pegusaha pengelola sampah dan akan menambah jumlahnya di tiap kelurahan. "Jangan tanya (jumlahnya) per kelurahan, tapi volume sampahnya," kata Anies.

Baca juga artikel terkait ANIES-SANDIAGA atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Alexander Haryanto