tirto.id - Seorang nelayan menemukan jenazah Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan mengapung di Perairan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, pada Jumat (10/1).
Peneliti sekaligus pengamat intelijen Indonesia, Wawan Purwanto menyebut Hendrawan merupakan eks anggota Badan Intelijen Negara (BIN).
Hendrawan sudah pensiun sejak umur 58 tahun dan tewas pada usia 75 tahun. Nelayan sekitar menemukan Hendrawan sekitar pukul 15.15 WIB.
Bhabinkamtibmas di sekitar Marunda Center berhasil mengevakuasi jenazah Hendrawan 40 menit setelah mendapat laporan.
Pada saat evakuasi, terdapat sejumlah kartu identitas seperti Kartu Anggota TNI berpangkat Brigjen (Purn), dan Kartu BIN berpangkat Pembina Utama.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes. Pol. Ade Ary Syam Indradi, mengungkap, polisi menemukan rekaman CCTV yang merekam korban tengah melaju menggunakan 1 unit mobil Toyota Vios dengan Nopol B-1606-LB.
Mobil Hendrawan itu tampak melaju masuk menuju ujung Dermaga KCN Marunda pada pukul 00.35 WIB atau sehari sebelum nelayan menemukan jenazahnya.
Dalam CCTV tersebut terungkap bahwa mobil korban melaju menyusuri Kade 07-08 hingga ke ujung dermaga sampai jatuh ke laut.
Terkait penyebab kematiannya, Kabid Humas masih mendalami. Hasil pemeriksaan sementara tidak ada luka di tubuh korban.
Profil Purn. TNI Hendrawan Ostevan
Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan merupakan anggota BIN yang sudah pensiun. Saat itu Hendrawan sempat menduduki posisi jabatan sebagai Pembina Utama.
Berdasarkan catatan biografis singkatnya, Hendrawan merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1972.
Setelah lulus dari Akmil, Hendrawan sempat meraih pangkat Lettu Czi.
Czi atau Korps Zeni adalah pasukan yang fungsi utamanya sebagai bantuan tempur, konstruksi dan bangunan perang.
Fungsi lain adalah sebagai pasukan yang memperluas gerak kesatuan kawan dan mempersempit gerak lawan. Satuan ini dapat dibedakan dari Warna Baretnya Hijau.
Zeni berada di bawah Pusat Zeni Angkatan Darat (Pusziad) yang kepalanya berpangkat Mayor Jenderal. Pusziad saat ini dipimpin oleh Mayor Jenderal TNI Budi Hariswanto, S.Sos.
Empat tahun berselang, tepatnya pada tahun 1976, Hendrawan kemudian menjabat sebagai Komandan Peleton Yonzipur 2/SG (Samara Grawira) yang tergabung dalam Yonif 145/BS.
Hendrawan juga pernah menjalani tugas di Operasi Seroja di Timor Timur. Kariernya kemudian berlanjut ketika ia mendapat tugas di Badan Intelijen Negara (BIN).
Di BIN, Hendrawan pernah menduduki dua posisi jabatan penting yakin sebagai Pembina Utama dan Tim Ahli Deputi BIN.
Penulis: Imanudin Abdurohman
Editor: Dipna Videlia Putsanra