tirto.id - Nomo Koeswoyo, musikus legendaris Indonesia era 1960-an, meninggal dunia di usia 85 tahun pada Rabu, 15 Maret 2023, di Kota Magelang. Anggota Koes Bersaudara itu dimakamkan pada Kamis, 16 Maret 2023, di TPU Jeruk Purut, Jakarta.
Berita duka terkait kematian Nomo Koeswoyo disampaikan oleh salah satu keponakan perempuannya, Sari Koeswoyo.
"Telah berpulang ke rahmatullah Ayahanda kami/Kakak, Pakde, Paklek, Akung kami, Koesnomo Koeswoyo Bin Koeswoyo pada Rabu, 15 Maret 2023, pukul 19:30 WIB di Magelang," tulis Sari seperti dikutip Antara News dari Instagram.
Pada unggahannya tersebut, Sari juga menambahkan,"Mohon maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan Almarhum. Semoga Almarhum husnul khotimah dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan semoga kami keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan. Amin Allahumma Amiin."
Nomo Koeswoyo mengembuskan nafas terakhir di RS Harapan Kota Magelang, pada Rabu (15/3) malam hari. Jenazah Nomo disemayamkan di rumah duka Chicha Koeswoyo (salah satu anaknya) di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, sebelum dibawa ke pemakaman pada Kamis (16/4), siang hari setelah zhuhur.
Nomo berada di makam yang sama dengan istrinya, Fatimah Francis di TPU Jeruk Purut, Jakarta.
"Saya punya pikiran, semua yang sudah disatukan oleh Tuhan akan dikembalikan lagi. Kalau dulu mereka adalah sepasang suami istri, dipersatukan kembali," kata Sari Koeswoyo.
Siapa Nomo Koeswoyo, Personel Koes Bersaudara?
Nomo Koeswoyo lahir pada 21 Januari 1938. Musisi kelahiran Tuban, Jawa Timur ini mempunyai 3 orang anak hasil pernikahannya bersama sang istri Fatimah Francis, yakni Chicha Koeswoyo, Hellen Koeswoyo, dan Reza Wicaksono Koeswoyo.
Nomo merupakan anak kelima dari 9 bersaudara dan sebagian besar tampil sebagai musisi terkenal pada era 1960-an. Nomo Koeswoyo ialah adik Tonny Koeswoyo. Ia juga termasuk kakak Yon Koeswoyo dan Yok Koeswoyo.
Pada tahun 1958, atau setelah pindah ke Jakarta tahun 1952, keluarga tersebut membuat grup musik dengan nama Koes Brothers. Personelnya terdiri dari Jon Koeswoyo (bas), Tonny Koeswoyo (gitar), Nomo Koeswoyo (drum), Yon Koeswoyo (vokal), dan Yok Koeswoyo (vokal).
Koes Brothers masuk dapur rekaman pada 1962 sebelum berganti nama menjadi Koes Bersaudara. Grup ini sebenarnya sempat merasakan kejayaan sebelum tenggelam jelang memasuki era 1970-an. Nomo Koeswoyo akhirnya memutuskan mengundurkan diri dan beralih ke dunia bisnis.
Koes Bersaudara lalu merubah nama lagi menjadi Koes Plus menyusul bergabungnya Murry sebagai penggebuk drum menggantikan posisi Nomo Koeswoyo.
Setelah lama tidak terdengar kabarnya, Nomo Koeswoyo kembali lagi ke dunia musik. Kali ini dia mendirikan kelompok baru dengan bendera No Koes. Anggotanya ialah Usman (rhythem), Sofiyan (drum), Said (bas), Bambang Arsianti (gitar), dan Pompi Suradimansyah (keyboard).
No Koes berjaya pada tahun 1970-an dengan mengeluarkan sejumlah album seperti Sok Tahu, Dicari, Permisi Numpang Lewat, Rindu, dan Hidup Ini Sementara. Kemudian Remaja & Cinta, Bermain Gondal Gandul, Tergoda Asmara, Bebas, serta Penuh Misteri.
Penulis: Beni Jo
Editor: Alexander Haryanto