Menuju konten utama

Profil Hasjim Djalal Diplomat Senior dan Penyebab Meninggal

Mengenal sosok Hasjim Djalal, diplomat senior sekaligus ahli hukum laut Indonesia. Simak penyebabnya meninggal dunia.

Profil Hasjim Djalal Diplomat Senior dan Penyebab Meninggal
Hasjim Djalal. (linkage)

tirto.id - Profil Hasjim Djalal, diplomat senior sekaligus ahli hukum laut Indonesia banyak dicari publik usai dikabarkan meninggal dunia di usia ke-90 tahun pada Minggu, 12 Januari 2025 pukul 16.40 WIB di Jakarta.

Kabar duka mengenai meninggalnya Hasjim Djalal, pertama kali disampaikan oleh putranya, diplomat sekaligus mantan Wakil Menteri Luar Negeri RI, Dino Patti Djalal, melalui media sosial X di hari yang sama.

"Berita duka : ayah saya Prof Dr Hasjim Djalal menghembuskan nafas terakhir hari ini jam 16:40. Almarhum adalah diplomat pejuang wawasan nusantara. Mohon doanya agar arwah beliau mendapat tempat yg mulia di sisi Allah SWT & agar jasa2nya u/ NKRI selalu dikenang dgn baik. Amin," tulis Dino Patti Djalal.

Dino Patti Djalal menjelaskan bahwa kondisi kesehatan sang ayah sudah lama menurun. Hasjim Djalal pernah terkena Covid-19 sebanyak dua kali selama masa pandemi dan berhasil sembuh.

Namun, belakangan dia didiagnosa mengidap penyakit kanker, Kondisinya semakin menurun karena terjadi komplikasi. Lalu, Minggu petang Hasjim Djalal berpulang dengan damai dan dalam suasana tenang, dikelilingi oleh istri, anak-anak, cucu, serta sanak saudara.

Jenazah disemayamkan di rumah duka di Jalan Taman Cilandak III, Jakarta Selatan. Pemakaman rencananya dilaksanakan pada hari ini, Senin, 13 Januari 2025 pukul 15.00 WIB di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta.

Profil Hasjim Djalal

Hasjim Djalal adalah seorang diplomat senior Indonesia yang dikenal luas karena kontribusinya yang besar dalam dunia diplomasi dan hukum internasional, terutama dalam hukum laut.

Lahir pada 13 Januari 1934, ia dikenal sebagai salah satu tokoh berpengaruh dalam memperjuangkan kepentingan Indonesia di dunia internasional, terutama dalam hal yang berkaitan dengan laut dan perbatasan maritim.

Hasjim Djalal adalah lulusan Master of Law dari Universitas Virginia, Amerika Serikat. Ia merupakan mahasiswa Indonesia pertama yang menuntut ilmu di universitas tersebut.

Ia pernah menjabat sebagai duta besar Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1981 - 1983, untuk Kanada pada 1983-1985, dan untuk Jerman pada 1990-1993. Sebagai seorang diplomat, Hasjim Djalal memiliki pengalaman panjang dalam berbagai perundingan internasional.

Ia turut berperan penting dalam penyusunan Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) yang disahkan pada tahun 1982. Hasjim Djalal juga dikenal karena memperjuangkan posisi Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki hak-hak khusus di laut.

Selain karier diplomatik dan politik, ia juga aktif sebagai akademisi dan telah merilis sejumlah buku mengenai hukum laut. Beberapa bukunya yang terkenal antara lain Indonesian Struggle for the Law of the Sea (1979), Indonesia and the Law of the Sea (1995), dan Preventive Diplomacy in Southeast Asia: Lesson Learned (2003).

Setelah pensiun, ia masih aktif menulis dalam bentuk buku maupun artikel yang diterbitkan di berbagai media. Selain itu, Hasjim Djalal juga sering menjadi pembicara dalam berbagai forum yang membahas topik-topik mengenai hukum laut internasional.

Putranya, Dino Patti Djalal, kerap berbicara tentang pengaruh besar yang diberikan ayahnya dalam hidupnya. Hal ini juga yang membuat Dino Patti Djalal mantap mengikuti jejak sang ayah dalam berkarier di dunia diplomasi.

Baca juga artikel terkait PROFIL atau tulisan lainnya dari Robiatul Kamelia

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Robiatul Kamelia
Penulis: Robiatul Kamelia
Editor: Balqis Fallahnda & Dipna Videlia Putsanra