Menuju konten utama

Profil Eks Menpora Malaysia Syed Saddiq yang Divonis Cambuk

Eks Menpora Malaysia, Syed Saddiq, divonis hukuman cambuk 2 kali dan kurungan penjara selama 7 tahun karena terseret sejumlah kasus.

Profil Eks Menpora Malaysia Syed Saddiq yang Divonis Cambuk
Syed Saddiq Abdul Rahman. Instagram/@syedsaddiq

tirto.id - Eks Menpora Malaysia, Syed Saddiq, divonis hukuman cambuk 2 kali dan kurungan penjara selama 7 tahun. Ia juga harus membayar 10 juta ringgit karena terseret sejumlah kasus.

Politikus 30 tahun itu dinyatakan bersalah oleh Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur atas dakwaan pelanggaran kepercayaan, penyelewengan properti, ditambah pencucian uang.

Kasus yang dialami Syed Saddiq terjadi pada Maret 2020. Ia didakwa menjalin persekongkolan dengan mantan pejabat Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM), hingga menyelewengkan dana parpol sebesar 1 juta ringgit Malaysia atau sekitar Rp33,43 miliar.

Uang itu lantas mengalir kepada Angkatan Bersatu Anak Muda (Armada). Armada merupakan sayap pemuda PPBM.

Majelis hakim menjatuhkan vonis 3 tahun penjara dan 1 kali hukuman cambuk atas tindak pidana konspirasi pelanggaran kepercayaan. Ditambah 2 tahun penjara dan 1 kali hukuman cambuk atas tuduhan penyelewengan properti.

Lantas 2 tahun penjara dan denda masing-masing 5 juta ringgit atau penjara 4 tahun jika tidak membayar denda untuk 2 tindak pidana pencucian uang.

Syed Saddiq Pernah Jadi Menteri Termuda Sepanjang Sejarah Malaysia

Syed Saddiq mempunyai nama lengkap Syed Saddiq bin Syed Abdul Rahman. Ia lahir pada tanggal 6 Desember 1992 di Johor, Malaysia.

Mengutip mymp, Syed Saddiq bersekolah di Maktab Sultan Abu Bakar (English College) dan Royal Military College (RMC).

Dia kemudian meneruskan jenjang perguruan tinggi di sejumlah kampus, seperti International Islamic University (IIUM), Bachelors of Laws (LLB), Lee Kuan Yew School of Public Policy (National University Singapore), serta Lee Kuan Yew Senior Fellowship untuk Program Pelayanan Publik.

Syed Saddiq mengawali perjalanan karier di dunia politik bersama Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM). Ia termasuk pemimpin Armada, sayap pemuda PPBM, dan menjadi juru bicara partai mulai September 2016.

Pada usia 25 tahun, Syed Saddiq memenangi Pemilu 2018 dan menjadi anggota parlemen dari Muar, Johor.

Masih di tahun yang sama, ia juga dilantik sebagai Menteri Belia dan Sukan atau Menteri Pemuda dan Olahraga era Perdana Menteri Mahathir Mohamad.

Dirinya dinobatkan menjadi menteri termuda Malaysia sepanjang sejarah sejak mereka meraih kemerdekaan. Tugas ini diemban mulai Juli 2018 hingga berakhir Februari 2020.

Selepas menjadi menteri, pada September 2020, Syed Saddiq bersama sejumlah kolega mendirikan Partai MUDA (Malaysian United Democratic Alliance), sebuah partai politik yang disebut menawarkan suara dan politik baru untuk Malaysia.

Pasca mendapatkan vonis hukuman 7 tahun penjara dan 2 kali cambuk, mantan Menpora itu akan mengundurkan diri sebagai Presiden MUDA. Namun, dirinya tetap menjadi anggota parlemen sembari mengajukan banding atas kasus tersebut.

"Meskipun saya mengajukan banding (atas vonis tersebut), saya tidak pantas mendapatkan tuduhan tersebut dan saya harus membersihkan nama lewat pengadilan," ujarnya, seperti dikutip The Straits Times.

"Penting untuk mengirim pesan bahwa warga Malaysia berhak mendapatkan yang lebih baik dalam berpolitik, dan meskipun ini menyakitkan bagi saya, saya harus berbicara untuk mempertahankan prinsip," lanjutnya.

Partai MUDA sebelumnya sempat menarik dukungan dari Koalisi Pakatan Harapan pimpinan Perdana Menteri Anwar Ibrahim. Alasannya, jaksa mencabut dakwaan korupsi terhadap Wakil Perdana Menteri Zahid Hamidi.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Politik
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Alexander Haryanto