tirto.id - Kementerian BUMN mengangkat Darmawan Prasodjo menjadi Direktur Utama PT PLN (Persero) menggantikan Zulkifli Zaini. Keputusan tersebut diambil berdasarkan Surat Keputusan RUPS yang disampaikan oleh Menteri BUMN di Kantor Pusat PT PLN (Persero) di Jakarta dan berlaku sejak hari ini, Senin, 6 Desember 2021.
Sebelum menduduki kursi Direktur Utama, Darmawan bukan orang baru di PLN. Darmawan merupakan Wakil Direktur Utama saat Zulkifli Zaini masih menjabat. Darmawan diangkat sebagai Wakil Direktur Utama PLN sejak 23 Desember 2019 hal tersebut tercantum dalam surat Keputusan Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham Nomor SK-325/MBU/12/2019.
Darmawan sebelum diangkat menjadi Wakil Direktur Utama PLN juga menjabat sebagai Deputi I Bidang Pengendalian, Pembangunan, Monitoring dan Evaluasi Program Prioritas Kantor Staf Presiden tahun 2015-2019 dan Komisaris PT PLN (Persero) tahun 2018 – 2019.
Darmawan merupakan meraih gelar Bachelor of Computer Science dari Texas A&M University pada tahun 1994. Kemudian melanjutkan gelar Master of Computer Science dari Texas A&M University di tahun 2000.
Setelah itu, Darmawan hanya perlu menyelesaikan gelar Doktor Ekonomi Terapan, Ekonomi Sumber daya alam di Texas A&M University kolaborasi dengan Duke University tahun 2011.
Dalam situs PLN yang dikutip Tirto.id, lelaki asal Magelang yang lahir pada 19 Oktober 1970 itu, 15 tahun mengembangkan karier sebagai ekonom energi di Amerika baik saat menempuh studi dan berkarier sebagai konsultan-peneliti di Texas A&M University dan Duke University.
Setelah lama berkarir di AS, tepatnya pada 2012, Darmawan kembali ke Indonesia. Saat itu Darmawan menjabat di sebagai Direktur di Indonesia Center for Green Economy.
Kemudian tak lama setelah itu, Darmawan tercatat sebagai Kepala Jurusan di Prodi Green Economy di Surya University tahun 2012-2013, lalu menjadi Co-chair Post 2015 Millenium Development Goals.
Lalu pada 2013 sampai 214 Darmawan tercatat pernah menjadi Presiden Komisaris Amesti Energi Nusantara.
Selang satu tahun, ia menduduki jabatan sebagai Deputi I Bidang Pengendalian, Pembangunan, Monitoring dan Evaluasi Program Prioritas Kantor Staf Presiden tahun 2015-2019.
Darmawan Prasodjo dan PR yang Menantinya
Dilihat dari kondisi keuangan perseroan dalam kurun waktu dua tahun, PLN telah memperbaiki kinerja keuangan dan berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp345,4 trilliun dan mencapai laba bersih Rp5,99 Triliun pada tahun 2020. Laba ini naik 39,3% dibandingkan pada tahun 2019. PLN juga berhasil menurunkan jumlah rasio utang menjadi senilai Rp 452,4 Triliun.
Usaha transformatif juga dilakukan secara paralel sebagai salah satu garda dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional selama pandemi COVID-19. Kontribusi PLN melalui Diskon Listrik dengan target penerima 31,4 juta rumah tangga di tahun 2020 dan 32,6 juta rumah tangga di tahun 2021, telah membantu menjaga kestabilan ekonomi dan sosial di masyarakat.
Hal ini yang menjadi tugas utama Darmawan untuk tetap menjaga kinerja keuangan perseroan tetap baik di tengah proses pemulihan ekonomi.
"Salah satunya adalah dari keuangan yang sudah berjalan dengan baik. Itu perlu dilanjutkan baik itu pengelolaan utang begitu pengelolaan dari capital expenditure kemudian juga pengolahan dari rekening yang artinya adalah revenue," kata Darmawan Prasodjo, Senin (6/12/2021).
Ia menjelaskan, beberapa tugas tersebut harus dilakukan untuk menjaga perseroan tetap berjalan sesuai jalur.
"Kebetulan saya sendiri sudah sebagai Wakil Direktur Utama selama 2 tahun itu bersama dengan Pak Zulkifli Zaini dari tadi juga dinilai kinerjanya PLN selama 2 tahun ini sudah sangat bagus sekali tetapi tentu saja saat ini adalah masa transisi RUPTL baru baru saja dirilis dan dalam RUPTL itu pertama kali dalam sejarah Indonesia bahwa porsi energi baru terbarukan adalah 51% adalah Green RUPTL," jelas dia.
Momen ini, kata dia, adalah masa transisi yang merupakan tugas khusus dari Kementerian BUMN selama masa transisi PLN harus berjalan dengan halus.
"Untuk itu kita berbicara masalah investasi kita berbicara masalah inovasi kita berbicara masalah teknologi kita berbicara masalah kolaborasi dan lain-lain namun untuk itu PLN harus mampu bertransisi ini secara halus," terang dia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri