tirto.id - Sektor pariwisata menjadi salah satu sektor unggulan dalam meningkatkan Pertumbuhan ekonomi Indonesia didukung oleh sejumlah sektor, salah satunya pariwisata.
Dalam menjaga kualitas pariwisata, tentunya dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) dengan kualitas terbaik.
SDM tersebut nantinya bukan hanya dibutuhkan untuk periode ini, namun juga diproyeksikan memajukan pariwisata untuk jangka panjang.
Menyambut peluang ini, Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata (PTNP) siap berkontribusi untuk menghasilkan lulusan pariwisata terbaik.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menaungi Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata (PTNP) yang berfokus menghasilkan SDM berkualitas di bidang pariwisata.
Berikut ini, daftar dan profil enam PTNP di bawah naungan Kemenparekraf, dengan keunggulan tersendiri.
1. Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STPB)
STPB bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi, baik dalam negeri maupun luar di negeri dalam mengembangkan program-program pendidikannya pada tingkat D-III, D-IV, S1 dan Magister Manajemen Pariwisata.
Program pendidikan yang diselenggarakan di STP Bandung adalah program yang menekankan pada pencapaian keterampilan dari sebuah ilmu.
Pencapaian keterampilan tersebut diperkaya dengan praktik laboratorium, studi lapangan, dan praktik kerja nyata.
STPB membangun SDM yang professional dan berkualitas internasional pada bidang kepariwisataan; membangun organisasi pendidikan yang efektif, efisien, dan akuntabel; membangun jejaring kerja dengan stakeholders di dalam dan di luar negeri; mengembangkan penelitian dan pengabdian dibidang kepariwisataan untuk masyarakat dan industri.
2. Poltekpar Bali
Poltekpar Bali memiliki dua jurusan dengan 10 program studi dan satu program studi yang telah diakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional - Perguruan Tinggi (BAN-PT) Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) dan Tourism Education Quality (Ted-Qual) dari Thermes Foundation, United Nation World Tourism Organization (UNWTO).
Dalam sistem pengajarannya, Poltekpar Bali menggunakan kurikulum berbasis kompetensi ACCSTP (ASEAN Common Competency Standard Tourism Professional) dan CATC (Common ASEAN Tourism Curriculum).
Fasilitas:
- Seluruh ruangan kuliah dilengkapi dengan ruang ber-AC dan perangkat multimedia
- Perpustakaan dengan koleksi buku lengkap dan dari American Hotel and Lodging Association (AHLA)
- Gedung laboratorium komputer 3 lantai dengan masing-masing 30 unit komputer terbaru
- Laboratorium bahasa yang dilengkapi perangkat komputer dan multimedia
- Tiga buah restoran, bar dan dapur praktek serta laundry Hotel dan spa berstandar bintang 4
- Free internet hot spot
- Fasilitas olahraga : GOR, lapangan sepakbola, tenis, bulutangkis, volly, basket, futsal.
3. Poltekpar Medan
Poltekpar Medan sudah mendapatkan akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Fasilitas yang ditawarkan yakni kelas teori dan praktik, tourist coach, front office simulation counter, restoran dan bar praktik, tours and travel simulation counter, perpustakaan, model room, kantin mahasiswa, Masjid, laboratorium komputer, laboratorium bahasa, bus pariwisata, dapur praktik, hotel praktik, laundry, poliklinik, lapangan olahraga, dan gedung serbaguna.
4. Poltekpar Makassar
Program pendidikan dan pelatihan di Poltekpar Makassar menggunakan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) berstandar internasional yang telah disepakati pemerintah dan stakeholder pariwisata.
Poltekpar Makassar bekerja sama dengan PHRI, ASIT, MTTP Ausaid (Australia), Joji Ilagan Foundation (Filipina), MNA Consultant PT Ltd (Singapore), JICA (Jepang), KOICA (Korea), Bali Recruitment Service (BRS), PT Magsay Say (Jakarta), dan ACCOR Hotel (Malaysia).
Guna meningkatkan fasilitas mengajar, Poltekpar Makassar menyediakan beragam fasilitas berstandar internasional. Fasilitas tersebut terdiri dari laboratorium travel simulation, system ticketing online berbasis teknologi abacus dan housekeeping simulation, sistem reservasi hotel berbasis teknologi cakrasoft, dan MICE simulation room.
Selain itu terdapat pula laboratorium praktikum laundry dan dry cleaning, dapur nusantara dan kontinental, restoran, bar praktik, laboratorium bahasa, dan self study room.
Bahkan sejumlah cottage dan hotel praktik, setara hotel berbintang sudah dibangun di samping sebuah danau buatan turut melengkapi fasilitas ini.
Poltekpar telah terakreditasi Badan Akreditasi Nasional (BAN) dengan tenaga pengajar berkualitas S1, S2, dan S3. Para tenaga pengajar tersebut juga telah berpengalaman dalam dan luar negeri.
5. Poltekpar Palembang
Poltekpar Palembang menyiapkan lulusannya yang siap kerja. Hal ini bisa dilihat dari kewajiban mahasiswa Poltekpar Palembang untuk memiliki pengalaman bekerja di industri selama satu semester layaknya pekerja di industri pariwisata.
Sesuai arahan direktur, yaitu 70:30 untuk melakukan pelatihan. 70 persen untuk dalam negeri, dan 30 persen luar negeri.
Rasio lebih besar dalam negeri karena mahasiswa Poltekpar Palembang ini harus membangun sektor pariwisata dalam negeri sebagai prioritas. Selebihnya, mereka baru mencari ilmu di luar negeri untuk diaplikasikan di dalam negeri.
Politekpar Palembang bekerja sama dengan IMI Swtitzerland, APIEM, Republic Polytechnic, ICE BSD, IMEA, IIG (Indonesia International Graha), IMUS Institute Philippines, Wyndam Hotel Palembang, Universitas Pelita Harapan, Artotel Group, Silk road International university of tourism, dan Swissbell Hotel Jambi.
Selanjutnya, Swissbell Harbour Bay Batam, Yapari Bandung, Courtyard by Marriot Brussels, Red Eye Group, Seven Event, Golden Tulip Essential Belitung, Pemkab Belitung, PT.Pesona Musi Property, Jakabaring Sport City, Equatorial Hotel Penang, Politeknik Sriwijaya, dan Universitas Binadarma.
6. Polpektar Lombok/PPL
Polpektar Lombok menyediakan fasilitas pembelajaran yang lengkap dan berteknologi modern (state-of-the art technology). Meliputi ruang perkuliahan, perpustakaan, hotel praktek (hotel Tambora), bar & restoran, dapur, dan wifi di seluruh area kampus.
Menyiapkan lulusan yang siap kerja menjadi fokus utama PPL. Mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Hotel Tambora.
Praktek Industri (Industrial Training) dilakukan di industri pariwisata seperti hotel, restoran, biro perjalanan, dan airlines selama enam bula, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Mahasiswa dapat melaksanakan pelatihan di Singapura, Malaysia, Australia, Jepang, dan Amerika.
Poltekpar Lombok menjalin kerja sama dengan stakeholders pariwisata yang ada di Lombok dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, review kurikulum, penyediaan tempat training, dan penyerapan lulusan.
Disamping itu, juga dijalin kerja sama dengan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Nusa Dua Bali dalam peningkatan kapasitas dan kompetensi tenaga pengajar, penerapan standar, monitoring dan evaluasi kualitas.
Selain itu, Poltekpar Lombok menjalin kerja sama dengan International Management Institute (IMI) Swiss, yang difasilitasi oleh Kemenparekraf, Kemenko Kemaritiman dan Investasi, dan Duta Besar Indonesia untuk Swiss dalam hal peningkatan kapasitas tenaga pengajar dan tenaga kependidikan serta pengembangan kurikulum berbasis kompetensi.
(JEDA)
Penulis: Tim Media Servis