Menuju konten utama

Produser Harvey Weinstein Didakwa Atas 4 Tuduhan Pelecehan Seksual

Harvey didakwa oleh pengadilan Los Angeles atas tuduhan pelecehan seksual, di antaranya pemerkosaan, oral seks dan penetrasi seksual. 

Produser Harvey Weinstein Didakwa Atas 4 Tuduhan Pelecehan Seksual
Produser film Harvey Weinstein tiba di Kantor Polisi di Manhattan, New York, Amerika Serikat, Jumat (25/5). ANTARA FOTO/REUTERS/Mike Segar

tirto.id - Harvey Weinstein, produser film Amerika Serikat didakwa atas 4 tuduhan pelecehan seksual oleh Pengadilan Los Angeles pada Senin (6/1/2020).

Weinstein didakwa memperkosa seorang wanita, berhubungan seksual oral paksa, dan penetrasi seksual. Tuduhan tersebut didasarkan pada kejadian Februari 2013 lalu, demikian NPR mewartakan.

"Kami percaya bahwa bukti yang kami peroleh menunjukkan bahwa terdakwa menggunakan kuasa dan pengaruhnya untuk mengakses korban dan melakukan pelecehan terhadapnya," kata Jackie Lacey, pengacara distrik pada konferensi pers Senin (6/1/2020).

Disebutkan bahwa Weinstein diduga memperkosa seorang perempuan di hotel setelah memaksanya masuk ke kamar Weinstein.

Kesaksian lainnya, ia disebut melakukan kekerasan seksual di salah satu hotel di Beverly Hills. Pihak pegadilan tidak mengungkap identitas korban.

"Masing-masing korban melaporkan kejadian pelecehan pada 2013," ujar Lacey. Ia menambahkan, saat ini pengadilan menunggu laporan pelecehan lainnya yang kemungkinan dilakukan oleh Weinstein hingga 2017.

Jika terbukti bersalah, Weinstein akan dikenakan denda sebesar 5 juta dolar AS dan penjara 28 tahun. Selain Los Angeles, Weinstein jga harus menghadiri persidangan di New York dan California.

Di pengadilan Los Angeles, ada delapan perempuan yang tampil dan menyatakan bahwa mereka dilecehkan secra seksual oleh Weinstein, namun, menurut Lacey, tiga di antaranya terjadi di luar undang-undang pembatasan, sehingga pengadilan kemudian menolak tuntutan atas ketiga kasus tersebut.

Di sisi lain, Weinstein dalam persidangan menyangkal bahwa semua pelecehan seksual tersebut dilakukan tanpa konsensus atau persetujuan.

Dakwaan yang dijatuhkan pengadilan Los Angeles muncul bersamaan dengan hari persidangan Weinstein di Pengadilan New York.

Weinstein (67) hadir dalam persidangan New York dengan alat bantu berjalan setelah dikabarkan usai menjalani operasi tulang belakang dan hanya tersenyum simpul ke arah wartawan, NBC News melaporkan.

Beberapa wanita, yang menyatakan pernah dilecehkan secara seksual oleh Weinstein, telah berkumpul di luar gedung persidangan, menyatakan bahwa ia tidak layak mendapatkan simpati.

"Dia tampak pengecut. Dia tidak akan memandang kita, tidak akan melakukan kontak mata," kata Sarah Ann Masse, seorang penulis dan pemain yang menyatakan bahwa Weinstein melecehkannya saat mengenakan pakaian dalam selama wawancara kerja tahun 2008.

Masse meminta para juri agar membuat keputusan yang tepat dan menempatkan Weinstein di balik jeruji besi, agar ia bisa menjalani sisa hari-harinya untuk membayar kejahatannya.

Proses pengadilan di New York berlangsung prosedural dan proses pengadilan intinya ditunda untuk hari Senin. Rencananya, pemilihan juri akan mulai dilaksanakan pada Selasa (7/1/2020).

Sebagaimana diwartakan BBC, pemilihan juri untuk kasus seperti Weinstein, konstitusi AS menjamin hak untuk diadili oleh juri yang tidak memihak.

Juri dipiilh secara acak dari daftar pemilih berlisensi dan dengan cepat diseleksi oleh pengacara yang akan mewawancara pengetahuan mereka tentang kasus ini.

Juri untuk kasus Weinstein juga diharapkan mengerti soal gerakan #MeToo, warga negara AS berusia lebih dari 18 tahun, dan penduduk di dalam yuridiksi pegadilan.

Mereka yang memenuhi syarat akan dipanggil dan diwawancara oleh hakim dan pengacara yang terlibat dalam kasus ini, dalam sebuah proses yang disebut voir dire (bahasa latin, arti: untuk berbicara kebenaran).

Mereka juga kana diberitahu untuk tidak menonton atau membaca berita tentang kasus selama persidangan.

Para juri terpilih kemudian disumpah, dan dengan begitu akan menandai dimulainya pengadilan terhadap Harvey Weinstein secara tepat.

Baca juga artikel terkait DAKWAAN HARVEY WEINSTEIN atau tulisan lainnya dari Anggit Setiani Dayana

tirto.id - Hukum
Kontributor: Anggit Setiani Dayana
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Yandri Daniel Damaledo