Menuju konten utama

Produsen Susu Kental Manis Dukung UMKM Indonesia

Program Kedai Kreatif Frisian Flag dibikin demi membangkitkan semangat kewirausahaan dan pengembangan UMKM, terutama di bidang makanan dan minuman.

Produsen Susu Kental Manis Dukung UMKM Indonesia
Ilustrasi Susu Kental Manis. (FOTO/iStockphoto)

tirto.id - Susu kental manis begitu lekat dengan khazanah camilan kita. Coba perhatikan camilan yang saban hari kamu temui, baik di rumah maupun UMKM dan warung sekitar, hingga lapak-lapak penjual makanan di internet. Bisa dipastikan, sederet menu dengan sajian susu kental manis bakal tertera di sana: martabak manis, salad buah, es cendol, bubur kacang ijo, kue pie, dan seterusnya.

Susu kental manis tentu saja bukan barang anyar. Kemunculannya bisa dilacak hingga awal abad ke-17, tepatnya ketika Nicolas Appert, orang Prancis yang punya obsesi mengawetkan berbagai makanan, berhasil membuat susu kental manis yang diawetkan dalam botol pada 1820.

Upaya membuat susu kental manis juga dilakukan Gail Borden pada 1853. Warga Amerika Serikat ini berusaha mencari cara membuat susu kental manis sebab anak-anaknya meninggal lantaran buruknya kualitas susu. Borden, yang mematenkan temuannya pada 1856, membikin susu kental manis dengan melakukan penguapan susu. Sedangkan proses sterilisasi susu kental dalam kaleng yang bentuknya kita kenal hingga sekarang pertama kali dilakukan oleh John B. Meyenberg. Orang Swiss itu mendaftarkan patennya pada 1884.

Susu kental manis dibuat dengan mengubah susu segar, mengurangi (menguapkan) susu sampai kandungan airnya tinggal sekitar 40 persen. Proses kondensasi kandungan susu kental manis ini bisa dianalogikan seperti memasak kaldu atau saus untuk membuat rasa makin kuat. Susu Kental Manis mengandung berbagai vitamin dan mineral.

Dari generasi ke generasi, susu kental manis selalu menjadi pilihan pelengkap bahan makanan dan camilan sebab manfaatnya yang serbaguna. Selain bikin kreasi makanan menjadi lebih nikmat, susu kental manis juga terbilang praktis dan ekonomis.

Di dalam negeri, keterangan Kementerian Industri menyebut konsumsi susu kental manis sudah dimulai sejak 1873. Barulah pada 1922 Friesche Vlag masuk dan eksis hingga sekarang—dikenal dengan jenama Frisian Flag. Saat ini, varian Frisian Flag Susu Kental Manis Gold yang mudah ditemukan di mana-mana merupakan satu-satunya susu kental manis Full Cream yang dibuat dari susu segar. Varian tersebut juga mengandung 9 mineral, 5 vitamin, dan protein 3 gram dalam satu sachet.

Kedai Kreatif Frisian Flag

Awal Desember 2021, Frisian Flag meluncurkan program Kedai Kreatif Susu Kental Manis Frisian Flag®: Bersama Majukan UMKM Indonesia. Program itu dibikin sebagai ikhtiar membangkitkan semangat kewirausahaan dan pengembangan UMKM, terutama di bidang makanan dan minuman.

“Pandemi COVID-19 menciptakan tantangan yang luar biasa terhadap dunia kerja dan usaha, termasuk UMKM di Indonesia. Kami ingin membantu UMKM agar tetap optimis, bertumbuh, dan berkembang, di tengah situasi saat ini melalui produk Susu Kental Manis dan kerjasama dengan komunitas,” ungkap Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia Andrew F. Saputro, Rabu (1/12/2021).

Seperti namanya, Kedai Kreatif akan menjadi tempat berbagi ide kreatif dan menggali peluang usaha di bidang makanan dan minuman bersama komunitas dan para pelaku bisnis kuliner yang telah berpengalaman. Para pelaku UMKM akan mendapat pelatihan keterampilan usaha tentang prinsip pemasaran sederhana mencakup Product, Price, Place, dan Promotion yang dikaitkan dengan pemasaran digital.

Andrew menambahkan, program yang diusung Frisian Flag tidak hanya menekankan aspek kreativitas dalam menciptakan produk dan memanfaatkan peluang usaha, tapi juga ingin membangun kesadaran tentang pentingnya keamanan pangan di antara pelaku UMKM—sejalan dengan visi perusahaan untuk bangun Indonesia yang Sehat, Sejahtera dan Selaras.

Program Kedai Kreatif Susu Kental Manis

Program Kedai Kreatif Susu Kental Manis Frisian Flag®: Bersama Majukan UMKM Indonesia. (FOTO/Frisian Flag Indonesia)

Terkait Kedai Kreatif, Deputi III Bidang Pengawasan Pangan Olahan Badan POM RI, Dra. Rita Endang, Apt. M.Kes diwakili oleh Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan Badan POM RI, Ema Setyawati, S.Si., Apt., ME mengapresiasi upaya Frisian Flag Indonesia dalam meningkatkan kesejahteraan para pelaku UMKM, khususnya UMKM di bidang pangan.

“Kami berharap agar kerjasama antara pemerintah dan pelaku usaha dapat terus berkelanjutan untuk kemajuan UMKM pangan. Badan POM mengapresiasi Frisian Flag Indonesia sebagai salah satu industri pangan yang berperan serta aktif dalam program Orang Tua Angkat Badan POM,” ungkap Ema.

Ema juga menyatakan, semoga program Kedai Kreatif Susu Kental Manis Frisian Flag®: Bersama Majukan UMKM Indonesia dapat mendukung peningkatan daya saing UMKM Pangan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para pelaku UMKM Pangan. “Mudah-mudahan acara ini dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi UMKM pangan di Indonesia dan seluruh rakyat Indonesia,” pungkas Ema.

Program Orang Tua Angkat UMK Pangan Olahan yang diprakarsai BPOM dengan mengundang partisipasi aktif pelaku industri dimaksudkan untuk membantu meningkatkan kualitas pelaku UMKM. Teknisnya, perusahaan-perusahaan yang diberi peran sebagai “orang tua angkat UMKM” bakal memberikan pendampingan dan peningkatan kapasitas bagi UMKM yang menjadi anak angkatnya.Frisian Flag Indonesia adalah salah satu mitra yang dipilih BPOM untuk menjadi orang tua angkat dalam program tersebut.

Sebagai langkah pertama dari program Kedai Kreatif Susu Kental Manis Frisian Flag®: Bersama Majukan UMKM Indonesia, Frisian Flag Indonesia akan bekerjasama dengan komunitas Ibu Profesional untuk memberikan edukasi serta peningkatan kapasitas usaha kepada pelaku UMKM di wilayah Jabodetabek dan Provinsi Jawa Barat.

"Komunitas Ibu Profesional sangat antusias berpartisipasi dalam program Kedai Kreatif dan bekerjasama dengan FFI membangkitkan semangat UMKM yang dimotori perempuan,” ujar pendiri Komunitas Ibu Profesional Septi Peni Wulandani.

Septi menambahkan, program Kedai Kreatif sejalan dengan komitmen Ibu Profesional dalam memberdayakan para ibu untuk menjadi agen perubahan, sehingga eksistensinya bermanfaat baik bagi diri sendiri, keluarga maupun lingkungan sekitar. “Ibu Profesional juga menjadi ekosistem para ibu agar lebih percaya diri, memiliki jati diri dan bisa berdiri di atas kaki sendiri (berdikari) dengan cara belajar, berkembang, berkarya, berbagi dan berdampak untuk Indonesia yang lebih baik," sambung Septi.

Keberadaan UMKM tak bisa dipandang sebelah mata. Sebagai motor utama ekonomi Indonesia, jumlah pelaku UMKM mencapai 65,5 juta (BPS, 2019) dan berkontribusi sebesar 60,51 persen terhadap Poduk Domestik Bruto di tahun 2020 atau senilai Rp9.580 triliun (Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2021). Sektor UMKM juga menyerap 119,6 juta tenaga kerja atau 96,92 persen dari total tenaga kerja Indonesia, dan menghimpun hingga 60,42% dari total investasi.

Catatan Kementerian Koperasi dan UKM menyebut peran perempuan sebagai penggerak dalam pertumbuhan UMKM mencapai 52,9 persen (usaha mikro), 50,6 persen (usaha kecil), dan 34 persen (usaha menengah). Wirausaha perempuan di Indonesia mencapai 21 persen, lebih baik dibandingkan rata-rata global yang mencapai 8 persen.

Makanan dan minuman adalah bidang usaha yang paling diminati oleh pelaku UMKM perempuan, selain kriya dan fesyen. Karenanya, keterlibatan Frisian Flag dalam memajukan UMKM lewat Kedai Kreatif Susu Kental Manis Frisian Flag® adalah sebuah langkah tepat guna.

Semua kegiatan seru program Kedai Kreatif Susu Kental Manis Frisian Flag®: Bersama Majukan UMKM Indonesia dapat disimak melalui Instagram @frisianflagid.

(JEDA)

Penulis: Tim Media Servis