tirto.id - Produksi padi di Jakarta pada 2020 menembus empat ribu ton gabah kering giling (GKG) di tengah keterbatasan lahan dan pandemi COVID-19.
"Di tengah keterbatasan lahan, pertanian padi Jakarta masih mampu berproduksi dengan cukup baik. Bahkan di tengah penurunan kinerja sektor-sektor usaha lain imbas pandemi COVID-19, pertanian padi Jakarta mampu meningkatkan produksi," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, Buyung Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Senin (1/3/2021) dilansir dari Antara.
Secara rinci, BPS mencatat bahwa selama 2020, produksi padi di Jakarta sebesar 4.543,93 ton GKG, atau bertambah sebanyak 1.184,62 ton atau naik 35,26 persen dibandingkan 2019 sebesar 3.359,31 ton GKG.
Meski demikian, Buyung menyebut bahwa nilai ini sedikit terkoreksi dari nilai perkiraan sebelumnya karena adanya penyesuaian masa tanam di Jakarta Utara pada periode III (September-Desember) tahun 2020.
Sementara itu, potensi produksi padi pada periode Januari-April 2021 diperkirakan sebesar 722,82 ton GKG.
"Nilai ini lebih rendah 54,58 persen [setara 868,57 ton] dibandingkan periode yang sama pada 2020 yang sebesar 1.591,39 ton GKG," tuturnya.
Meningkatnya produksi padi, catat BPS, tidak lepas dari pertambahan luas panen padi yang sepanjang Januari-Desember 2020 mencapai 914,51 hektar atau bertambah sekitar 291,92 hektar (46,89 persen) dibandingkan 2019.
BPS juga mencatat Jakarta Utara merupakan kota dengan total produksi padi tertinggi, yaitu sebesar 3.864,7 ton GKG. Setelah itu diikuti oleh Jakarta Barat dengan produksi 511,87 ton dan Jakarta Timur sebesar 167,3 ton.