tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan jumlah produksi beras mencapai 13,79 juta ton periode Januari-April 2023. Proyeksi ini mengalami kenaikan sebesar 77,39 ribu ton (0,56 persen) dibandingkan dengan produksi beras pada Januari−April 2022 yang sebesar 13,71 juta ton beras.
"Januari 2023, produksi beras diperkirakan sebanyak 1,33 juta ton beras, dan potensi produksi beras sepanjang Februari hingga April 2023 adalah sebesar 12,46 juta ton. Dengan demikian, potensi produksi beras pada Subround Januari−April 2023 diperkirakan mencapai 13,79 juta ton beras," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, di Kantornya, Jakarta, Rabu (1/3/2023).
Pudji menuturkan produksi beras bulanan mulai Januari mencapai 1,33 juta ton. Lalu di Februari 3,68 juta ton, melonjak ke 5,27 juta ton di Maret, dan jadi 3,51 juta ton di April.
Ekspektasi kenaikan produksi di bulan Februari 2023 terjadi karena adanya pertambahan luas fase generatif (masa pertumbuhan) padi di Januari 2023. Hal ini kemudian jadi peluang untuk kenaikan panen di Februari 2023.
"Tapi, perlu kehati-hatian karena saat ini cuaca cukup dinamis perubahannya. Kondisi ini bisa berpengaruh terhadap panen Februari 2023," kata Pudji.
Sejalan dengan produksi beras, BPS mencatat luas panen padi pada Januari 2023 mencapai 447,71 ribu hektar, dan potensi panen sepanjang Februari hingga April 2023 diperkirakan seluas 4,06 juta hektar.
Dengan demikian, total luas panen padi pada Subround Januari−April 2023 diperkirakan mencapai 4,51 juta hektar, atau mengalami kenaikan sekitar 93,97 ribu hektar (2,13 persen) dibandingkan luas panen padi pada Subround Januari−April 2022 yang sebesar 4,41 juta hektar.
Sebagai informasi saja, perhitungan ini menggunakan Kerangka Sampel Area (KSA). KSA ini memanfaatkan teknologi citra satelit yang berasal dari LAPAN dan digunakan BIG untuk mendeliniasi peta lahan baku sawah yang divalidasi dan ditetapkan oleh Kementerian ATR/BPN untuk mengestimasi luas panen padi.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Reja Hidayat