Menuju konten utama

Preview Arsenal vs MU: Berubah atau Hancur Berkeping-keping

Jika tidak ingin dipecundangi MU lagi, maka Unai Emery perlu mengubah taktik Arsenal. Di sisi lain, Ole Gunnar Solskjaer perlu berhati-hati agar tidak menurunkan pemain yang belum sepenuhnya siap.

Preview Arsenal vs MU: Berubah atau Hancur Berkeping-keping
Arsenal Nacho Monreal bereaksi pada akhir pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Chelsea dan Arsenal di Stamford bridge stadion di London, Sabtu, 18 Agustus 2018. Chelsea menang 3-2. (AP Photo / Tim Ireland)

tirto.id - Minggu (10/3/2019) malam jadi hari penting bagi Arsenal dan Manchester United. Keduanya dijadwalkan bertemu di Stadion Emirates, London dalam pertandingan lanjutan Premier League yang menentukan kans lolos masing-masing kesebelasan ke Liga Champions musim depan.

Jarak yang memisahkan kedua tim di klasemen cuma satu poin, dengan MU di peringkat empat dan Arsenal menguntit di belakangnya. Tim pemenang dalam duel Arsenal vs MU juga berpeluang mendekati posisi tiga teratas, menyusul kekalahan 2-1 Tottenham dari Southampton pada duel yang dihelat Sabtu (9/3/2019) kemarin.

Kendati berstatus tuan rumah, Arsenal menatap laga dengan kondisi compang-camping. Dua hari lalu, dalam sebuah pertandingan Liga Eropa di Perancis, mereka dipecundangi klub peringkat 10 Ligue 1, Rennes dengan skor 3-1.

Tidak saja kalah, Meriam London juga tampil awut-awutan. Nyaris pada semua aspek: dominasi, agresivitas, hingga efektivitas, capaian mereka lebih rendah dari Rennes.

Sebaliknya, MU datang dengan kepercayaan diri berlipat ganda. Di Liga Champions, tengah pekan kemarin, Marcus Rashford dan kawan-kawan yang juga bertolak ke Perancis menuntaskan comeback sensasional dengan menggulung PSG 1-3.

MU juga berada dalam tren bagus lantaran dalam lawatan terakhir ke kandang Arsenal, mereka mampu bermain menjanjikan. Tepatnya pada putaran keempat Piala FA, penghujung Januari lalu, Setan Merah mengalahkan tuan rumah 1-3.

Pelatih MU, Ole Gunnar Solskjaer yakin anak asuhnya tidak kesulitan kembali fokus ke Premier League setelah berjuang habis-habisan di ajang Liga Champions. Ole juga optimistis timnya mampu meraih hasil baik lantaran punya jeda persiapan lebih panjang ketimbang Arsenal.

"Tentu bukan masalah, kami tahu Arsenal, ini akan jadi pertandingan fatastis untuk membuat Anda [tim] kembali dalam kondisi siap tempur," ungkapnya.

Berubah atau Hancur

Badai cedera Arsenal memang tidak setragis tim tamu. Di laga nanti, Meriam London cuma akan kehilangan Lucas Torreira (karena hukuman kartu merah) sosok lain yang diterpa cedera panjang macam Rob Holding dan Hector Bellerin.

Namun, situasi itu tidak lantas membuat Pierre-Emerick Aubameyang dan kawan-kawan diunggulkan. Soalnya, secara kedalaman skuat, komposisi pemain Arsenal yang komplit pun tidak bisa dikatakan lebih baik ketimbang susunan pemain MU yang seadanya.

Hal ini dibenarkan oleh pengamat sepak bola dari SkySports, Danny Higginbotham. Dalam analisisnya, Danny bahkan terang-terangan mengatakan tekanan berada di kubu tuan rumah.

Sejak Hector Bellerin cedera, penerapan skema 4-2-3-1 di Arsenal tidak dibarengi dengan kehadiran sosok fullback yang bisa bergerak naik turun dengan cepat. Situasi kemudian diperparah dengan terbatasnya daya jelajah pemain-pemain bertahan Arsenal. Koscielny dan Sokratis kerap terlambat menutup lubang di sisi kiri dan kanan pertahanan, pun dengan para gelandang bertahan.

Hal ini menimbulkan masalah, khususnya ketika melawan tim seperti MU yang punya serangan balik mematikan. Apabila dalam skema serangan balik penyerang-penyerang MU bisa maju cepat di kedua sisi pertahanan Arsenal secara bersamaan, menurut Danny, terjadinya gol hanya tinggal menunggu waktu.

"Keselarasan Rashford dan Lukaku, kecepatan umpan MU dari belakang ke depan, saya rasa itu tidak mungkin bisa dihentikan dengan mudah hanya dengan dua gelandang bertahan. Yang terjadi, satu dari dua bek tengah pasti akan ikut membantu, dan itu bisa menimbulkan bahaya lain karena lubang di lini belakang Arsenal akan bertambah," imbuhnya.

Situasi ini pula yang terjadi saat Arsenal kalah 1-3 dari MU di Piala FA. Saat itu, dua pemain sayap MU, Alexis Sanchez dan Romelu Lukaku punya keselarasan dalam menekan, hingga mampu membikin dua sisi pertahanan Arsenal kelimpungan dalam membagi prioritas.

"Jika Anda melihat MU bermain, sangat jelas mereka mengandalkan dua penyerang yang menekan di sisi berlawanan. Mereka melakukan ini saat melawan klub seperti Tottenham, Arsenal, Chelsea, dan itu selalu berfungsi dengan baik. Saya tidak akan terkejut jika melihat itu lagi akhir pekan ini," imbuh Danny.

Maka, masih menurut Danny Higginbotham, cara bagi Arsenal untuk menang cuma satu: mengganti taktik.

Opsi paling mungkin bagi Unai Emery adalah menggunakan skema tiga bek. Cara ini bisa meminimalisir tekanan MU dari kedua sisi bersamaan, meski tak bisa dipungkiri akan berpeluang menghadirkan kerenggangan di area tengah.

"Dari perspektif Arsenal, cara paling mungkin adalah dengan memakai tiga bek. Meskipun, jika langkah itu ditempuh lubang tetap bisa muncul di area lain," kata Danny.

Pelatih Arsenal, Unai Emery seperti paham dengan maksud Danny. Pada wawancara sebelum pertandingan, pria kelahiran Spanyol itu mengindikasikan adanya perubahan taktik di kubu Arsenal. Hanya saja, Emery tidak merinci atau menggarisbawahi poin tertentu.

"Mereka [MU] berada di situasinya, momen yang bagus. Minggu nanti kami harus melakukan hal yang berbeda secara taktik dan individu, serta mencari cara yang lebih efisien untuk menghadapi mereka," ujar Emery.

Tidak Lantas Santai

Di pihak lain, meski lebih diunggulkan, Manchester United tetap tidak bisa berpangku tangan. Bagaimanapun, skuat mereka sedang tidak komplit. Beberapa nama hampir pasti absen, antara lain: Jesse Lingard, Juan Mata, Alexis Sanchez, Phil Jones, hingga Matteo Darmian dan Anthony Valencia. Ander Herrera serta Nemanja Matic juga masih dalam kondisi diragukan tampil.

Dalam wawancara terakhir, Ole memang sempat sesumbar bahwa Anthony Martial, Matic, dan Herrera berpeluang melakoni debut usai pulih dari cedera masing-masing.

"Anthony [Martial] bisa dimainkan dan semoga Nemanja [Matic] atau Ander [Herrera] juga siap. Mereka hanya butuh beberapa hari berlatih dengan tim dan telah merampungkan penyembuhan," katanya,

Namun, tidak bisa dipungkiri, Ole perlu belajar dari langkah-langkah gegabah sebelumnya. Saat melawan Liverpool, Minggu (24/2/2019) lalu misalnya, Setan Merah yang punya kans menang justru melempem lantaran keteledoran sang pelatih memainkan Jesse Lingard. Padahal si pemain belum sepenuhnya pulih dari cedera.

Alhasil, gelandang berkebangsaan Inggris itu kembali mengalami masalah dan keluar masuk untuk sekadar menghabiskan jumlah pergantian pemain.

Blunder-blunder langkah sederhana seperti itu perlu dihindari Ole, mengingat Setan Merah belum sepenuhnya aman berada di zona Liga Champions.

Jika kalah dari Arsenal, bukan tidak mungkin MU akan tergusur dari posisi empat teratas. Soalnya, di sisa musim Setan Merah masih harus melawan klub-klub besar lain macam Manchester City dan Chelsea.

Baca juga artikel terkait LIGA INGGRIS atau tulisan lainnya dari Herdanang Ahmad Fauzan

tirto.id - Olahraga
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Abdul Aziz