Menuju konten utama

Presiden Jokowi Tegaskan E-Toll Mempercepat Pelayanan

Meski ada penolakan, Presiden Jokowi tetap optimistis e-Toll ini akan berjalan efektif karena masih dalam masa transisi.

Presiden Jokowi Tegaskan E-Toll Mempercepat Pelayanan
Sejumlah pengendara melakukan transaksi non tunai menggunakan kartu e-Toll di gerbang Tol Cisalak I, Tol Cijago, Depok, Jawa Barat, Selasa (31/10/2017). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

tirto.id - Masih adanya antrean panjang membuat penerapan pembayaran tol dengan menggunakan uang elektronik (e-Toll) dinilai belum efektif. Namun, ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), e-Toll dapat mempercepat pelayanan.

"Kan sudah bolak-balik saya sampaikan e-Toll ini untuk memperbaiki pelayanan kita, untuk mempercepat pelayanan, sehingga tidak ada yang namanya macet di depan gerbang. Itu nggak ada," kata Presiden Jokowi di Jawa Timur, Kamis (2/11/2017).

Jokowi menambahkan, pelayanan pembayaran tol non tunai ini juga sudah diterapkan di negara lain. "Semua negara juga melakukan hal yang sama. Kita kan maunya maju, bukan mundur," jelasnya sebagaimana dikutip Antara.

Meski ada penolakan penerapan e-Toll ini, Presiden tetap optimistis karena layanan ini masih dalam masa transisi. "Nggak bisa langsung berubah, tapi bahwa kedepan harus karena ini untuk pelayanan. Untuk kecepatan," tegasnya.

Saat meresmikan tol di Sumatera Utara, Jokowi telah menegaskan penggunaan e-Toll di setiap ruas jalan tol bertujuan untuk memperbaiki pelayanan.

"E-toll apa sih? Kita kan ingin memperbaiki pelayanan, ingin memperlancar di pintu-pintu tol itu supaya cepat, dan ikuti zamanlah. Negara lain semuanya sudah pakai masa kita masih cash?" kata Presiden Jokowi.

Seperti diketahui per 31 Oktober 2017, tidak ada lagi transaksi tunai di gerbang tol, melainkan menggunakan uang elektronik atau e-Toll.

Klaim Jokowi ini justru berbeda dengan kenyataan di lapangan. YLKI mencatat, pernyataan bahwa penerapan e-Toll dapat menghemat waktu transaksi di gardu tol 90 persen hingga 100 persen secara kasat mata tidak terbukti.

Ketua YLKI Tulus Abadi mengungkapkan, kondisi ini tidak terlepas dari banyaknya permasalahan yang terjadi dalam program elektronifikasi ini. Misalnya, alat pembaca kartu uang elektronik yang lambat membaca.

“Belum lagi masih banyak pengguna jalan tol yang belum terbiasa menggunakan uang elektronik sehingga memerlukan waktu lebih lama untuk menempel di mesin pembaca kartu,” kata Tulus.

Karena itu, Tulus menilai penerapan otomatisasi di jalan tol dengan transaksi menggunakan uang elektronik tidak berdampak apa-apa bagi pengguna jalan tol. Sebab, mereka yang menggunakan uang elektronik dan yang bayar manual memerlukan waktu yang sama.

Baca juga artikel terkait E-TOLL atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari