tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa pihaknya memantau secara serius gempa bumi yang mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, yang terjadi pada Rabu (2/3/2016) malam. Sejak terjadinya gempa dengan kekuatan mencapai 7, 8 SR tersebut, Presiden Jokowi terus mengikuti perkembangannya.
"Kita ikuti terus, kemarin, tadi malam, tadi pagi," ujar Presiden Jokowi di Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (3/3/2016), seperti yang dikutip dari Antara.
Mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta ini memberikan pujian kepada warga yang sudah cepat tanggap saat bencana seperti gempa bumi terjadi. Meskipun agak memicu kepanikan karena gempa semalam sempat dikabarkan berpotensi tsunami, namun kesadaran masyarakat untuk lekas bertindak sudah cukup tinggi.
."Ada kesadaran rakyat bahwa ada kemungkinan bahaya dan bencana itu dan mereka menuju ke sebuah tempat. Semua sudah menyadari pentingnya itu," ucap Presiden Jokowi.
"Kemudian masyarakat bergerak. Setelah dilihat tidak ada tsunami, kembali ke lokasi masing-masing," imbuh orang nomor satu di Indonesia ini.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya memang sempat menginformasikan bahwa gempa yang melanda Kepulauan Mentawai berpotensi menyebabkan tsunami. Namun, informasi tersebut kemudian ditarik beberapa jam kemudian.
Dalam keterangannya pada pukul 22.34 WIB semalam, BMKG menyatakan bahwa potensi tsunami usai terjadinya gempa bumi di Mentawai terbilang kecil. Dengan demikian, masyarakat di sekitar Mentawai dan Sumatera pada umumnya diminta untuk tetap tenang dan tidak panik.
“Tsunami tidak terlihat di pantai. BMKG Sumatera Barat telah mencabut peringatan tsunami untuk 15 daerah sejak pukul 21.30 WIB,” jelas Kepala Pusdatin dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, meneruskan informasi dari BMKG.
“Dengan demikian masyarakat dapat kembali ke rumah masing-masing dengan tenang, tidak perlu takut dan kondisi aman,” tambahnya.