tirto.id - Timnas Kroasia menghadapi Inggris dalam laga semifinal Piala Dunia 2018, Kamis (12/7/2018) pukul 01.00 WIB di Stadion Luzhniki, Moskow, Rusia. Laga antara Kroasia vs Inggris ini diprediksi akan berjalan ketat.
Selain karena memperebutkan satu tiket ke final, kedua tim juga memiliki kemampuan yang hampir sama jelang berlaga di semifinal. Dari lima laga, Kroasia dan Inggris memiliki catatan penguasaan bola dan produktivitas peluang yang hampir sama. Produktivitas peluang di sini ditandai dengan umpan kunci.
Umpan kunci berarti suatu umpan yang menghasilkan peluang atau tembakan bagi tim. Bedanya dengan assist, umpan kunci tidak menghasilkan gol. Suatu umpan yang menciptakan peluang disebut umpan kunci, sedangkan yang menghasilkan gol disebut assist.
Kemampuan Penguasaan Bola & Produktivitas Peluang Kroasia
Kroasia sendiri dikenal memiliki lini tengah solid di era pelatih Zlatko Dalic. Andalan skuat Vatreni adalah Luka Modric dan Ivan Rakitic di pos gelandang tengah dalam formasi 4-2-3-1.
Berdasarkan statistik Transfermarkt, Kroasia mencatatkan rerata 54,1% penguasaan bola dari lima laga. Kroasia mendominasi permainan dalam empat pertandingan, yaitu melawan Nigeria, Islandia, Denmark, dan Rusia. Mereka hanya kalah dominan dari Argentina di laga penyisihan grup. Uniknya, di laga itu Vatreni malah menang 3-0.
Dalam hal produktivitas peluang, menurut statistik Whoscored, timnas Kroasia menghasilkan rerata 10 umpan kunci per laga. Statistik tersebut membuat Kroasia menjadi tim ketiga yang paling sering mengancam gawang lawan setelah Belgia dan Brasil.
Berikut perincian statistik penguasaan bola dan umpan kunci Kroasia berdasarkan Whoscored:
- Saat menang 2-0 lawan Nigeria, Kroasia mencatatkan 54,9% penguasaan bola dan sembilan umpan kunci, sedangkan Nigeria 45,1% penguasaan bola dan 11 umpan kunci.
- Saat menang 3-0 lawan Argentina, Kroasia mencatatkan 42,6% penguasaan bola dan 10 umpan kunci, sedangkan Argentina 57,4% penguasaan bola dan enam umpan kunci.
- Saat menang 2-1 lawan Islandia, Kroasia yang menurunkan pemain lapis kedua mencatatkan 61,3% penguasaan bola dan 10 umpan kunci, sedangkan Islandia 38,7% penguasaan bola dan 11 umpan kunci.
- Saat imbang 1-1 lawan Denmark (menang adu penalti), Kroasia mencatatkan 53,6% penguasaan bola dan 13 umpan kunci, sedangkan Denmark 46,4% penguasaan bola dan sembilan umpan kunci.
- Saat imbang 2-2 lawan Rusia (menang adu penalti), Kroasia mencatatkan 64,8% penguasaan bola dan 12 umpan kunci, sedangkan Rusia 35,3% penguasaan bola dan sembilan umpan kunci.
Berdasarkan statistik di atas, skuat asuhan Zlatko Dalic terlihat dominan hampir di setiap laganya. Hal ini juga dibarengi dengan kemampuan Kroasia menciptakan peluang hingga rata-rata 8,6 per laga.
Performa Kroasia tersebut tidak bisa dilepaskan dari sosok Luka Modric dan Ivan Rakitic. Modric adalah penggawa Vatreni yang paling sering menciptakan peluang bagi timnya dengan 2,8 umpan kunci per laga. Whoscored pun mengganjar performa gelandang Real Madrid itu dengan rataan nilai 7,78.
Skuat Vatreni juga cukup baik dalam hal penyelesaian akhir. Mario Mandzukic dkk telah melesakkan 10 gol dari lima pertandingan di Piala Dunia 2018.
Kemampuan Penguasaan Bola & Produktivitas Peluang Inggris
Timnas Inggris dikenal lebih bermain sabar sejak diasuh Gareth Southgate. Skuat Tiga Singa biasa membangun serangan secara pelan-pelan dari lini belakang. Bek tengah John Stones dan Harry Maguire sering diizinkan naik untuk memulai serangan.
Berdasarkan statistik Transfermarkt, Inggris mencatatkan rerata 55,1% penguasaan bola dari lima laga. Hal ini membuktikan solidnya permainan sabar skuat asuhan Gareth Southgate. Dengan skema tiga bek ditambah satu gelandang bertahan, Tiga Singa cenderung berusaha menstabilkan lini tengah.
Selain itu, dua wing back dan dua gelandang kreatif berfungsi menggedor pertahanan lawan. Berdasarkan statistik Whoscored, skema ini menghasilkan rata-rata 8,6 umpan kunci per laga bagi Inggris.
Kecenderungan Harry Kane dkk untuk bermain sabar pun terlihat dari statistik umpan kunci mereka. Dari rerata 8,6 umpan kunci, jumlah umpan pendek Inggris yang menghasilkan tembakan adalah 5,8 per laga.
Selain itu, skuat Tiga Singa juga piawai memanfaatkan bola mati untuk mengancam gawang lawan. Sebanyak lima dari 11 gol Inggris dicetak lewat situasi bola mati.
Berikut perincian statistik penguasaan bola dan umpan kunci Inggris berdasarkan Whoscored:
- Saat menang 2-1 lawan Tunisia, Inggris mencatatkan 60,6% penguasaan bola dan 14 umpan kunci, sedangkan Tunisia 39,4% penguasaan bola dan lima umpan kunci.
- Saat menang 6-1 lawan Panama, Inggris mencatatkan 59,4% penguasaan bola dan enam umpan kunci, sedangkan Panama 40,6% penguasaan bola dan tujuh umpan kunci.
- Saat kalah 0-1 lawan Belgia, Inggris yang menurunkan pemain lapis kedua mencatatkan 46,8% penguasaan bola dan tujuh umpan kunci, sedangkan Belgia yang juga menurunkan lapis kedua mencatatkan 53,2% penguasaan bola dan 12 umpan kunci.
- Saat imbang 1-1 lawan Kolombia (menang adu penalti), Inggris mencatatkan 52,4% penguasaan bola dan 12 umpan kunci, sedangkan Kolombia 47,6% penguasaan bola dan 13 umpan kunci.
- Saat menang 2-0 lawan Swedia, Inggris mencatatkan 57,8% penguasaan bola dan delapan umpan kunci, sedangkan Swedia 42,2% penguasaan bola dan tiga umpan kunci.
Skuat asuhan Gareth Southgate sering menciptakan peluang lewat kreativitas wing back kanan Kieran Trippier. Bek Tottenham itu rata-rata menghasilkan 3,3 umpan kunci setiap laga. Whoscored pun mengganjar Trippier dengan rerata nilai 8,04.
Skuat Tiga Singa juga unggul dalam bola mati. Selain itu, ketajaman kapten Harry Kane juga vital bagi Inggris. Sebanyak enam dari 11 gol timnas Inggris di Piala Dunia 2018 dicetak oleh Harry Kane.
Adu Dominasi dan Kreativitas Kroasia vs Inggris
Jelang laga semifinal di Stadion Luzhniki, adu dominasi kemungkinan besar akan tercipta dalam pertandingan tersebut. Berdasarkan statistik di atas, sepanjang lima pertandingan, kedua tim cenderung membangun serangan dengan menjaga pengusaan bola.
Laga tersebut juga diperkirakan bakal diwarnai dengan jual-beli serangan. Kroasia dan Inggris akan saling mencari celah untuk menjebol pertahanan lawan. Dengan kreativitas tim masing-masing, sedikit celah saja dapat membuat salah satu tim kebobolan.
Menarik juga untuk mengamati adu kreativitas antara Luka Modric dan Kieran Trippier di laga Kroasia vs Inggris. Sebagai pemain yang paling sering menciptakan peluang, kedua pemain itu diharapkan mengirim umpan-umpan matang bagi rekan setimnya.
Editor: Ikhsan Abdul Hakim