tirto.id - Laga Inggris vs Kroasia di semifinal Piala Dunia 2018 pada Kamis (12/7/2018) pukul 01.00 WIB bakal menjadi panggung besar untuk Harry Maguire. Kematangan atau penampilan 'mentah' yang akan ditampilkan Maguire, pemilik 10 caps internasional untuk Tiga Singa, di empat besar?
20 Juni 2016, Harry Maguire yang ketika itu masih berlaga untuk tim Divisi Championship Inggris, Hull City, bersamaa rekan-rekannya datang ke Stade Geoffroy-Guichard, Saint-Étienne. Mereka datang sebagai suporter Inggris, yang kala itu ditahan imbang oleh Slovakia 0-0 di Euro 2016.
Dua tahun kemudian, tepatnya pada Sabtu (7/7/2018), Harry Maguire juga kembali terlibat dalam pertarungan Tiga Singa. Bukan sekadar penonton yang merutuki kesialan timnya, tetapi sebagai pencetak gol Inggris ke gawang Swedia, untuk kemenangan 2-0 di perempat final Piala Dunia 2018.
Menyambut umpan tendangan sudut Ashley Young, bek berusia 25 tahun itu menanduk bola masuk gawang Robin Olsen. Ini adalah gol internasional pertama Maguire. Dia menyamai catatan bek legendaris Inggris, Rio Ferdinand, yang mencetak gol debut di fase gugur Piala Dunia 2002.
Faktanya, gol Harry Maguire ke gawang Swedia adalah salah satu dari 10 kali duel udara yang dimenanginya di laga tersebut. Total, Maguire tercatat 33 kali unggul duel udara. Hanya penyerang Rusia, Artem Dzyuba (36 kali) yang lebih baik dari dirinya sepanjang turnamen.
Gol ini sendiri menunjukkan keseriusan Gareth Southgate, pelatih Inggris dalam mengurus peluang dari bola-bola mati. Ia mencatat, 11 persen gol yang tercipta di Piala Dunia 2014 bermula dari tendangan sudut.
"Mengenai set-play, umpan-umpan kami sangat bagus sepanjang Piala Dunia. [Kieran] Trippier dan [Ashley] Young selalu membidik titik yang kami kerjakan (selama latihan), mereka menyebutnya 'areal target'. Kami bekerja tanpa lelah pada set-play, kami tahu ini bakal jadi bagian besar, dan kami telah mengeksekusi (set play) dengan sangat baik," kata Maguire dikutip Telegraph.
Bukan cuma gol itu yang membuat Harry Maguire istimewa dalam skuat Inggris di Piala Dunia 2018. Pemain kelahiran 5 Maret 1983 itu selalu tampil dalam lima laga Tiga Singa hingga babak perempat final. Dia mencatatkan waktu bermain 434 menit, hanya masuk sebagai pemain cadangan dalam laga Inggris kontra Belgia di partai ketiga penyisihan grup yang tidak menentukan lagi.
Memilih pemain yang hingga menjelang Piala Dunia baru menjalani lima caps internasional seperti Harry Maguire awalnya tampak sebagai langkah gegabah Gareth Southgate. Namun, Southgate membuktikan langkahnya itu tepat.
Jika ditarik ke belakang, segalanya bermula dari debut Maguire bersama Inggris dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2018 yang sudah tidak menentukan lagi pada 8 Oktober 2017 lalu. Kala itu, Tiga Singa berjumpa Lithuania di Stadion LFF, Vilnius.
Maguire datang ke laga itu dengan pengalaman yang cukup minim. Pengalaman internasionalnya hanyalah satu laga di Timnas Inggris U-21, kala berjumpa Irlandia Utara. Itupun, Maguire hanya muncul selama 30 menit menggantikan Andre Wisdom dalam kemenangan 2-0 timnya.
Menjelang laga debut, Maguire gugup. Southgate, yang dalam laga itu menyusun formasi tiga bek sejajar seperti yang dipakainya di seluruh partai Piala Dunia tahun ini, mendesak agar sang bek Leicester lebih percaya diri.
"Di laga pertama di Lithuania, ia gelisah agar tidak berbuat satu kesalahan saja (dalam laga). Saya ingat berkata kepadanya, 'Oke, mengapa kita tidak mencoba dan tampil sebaik mungkin?'," kata Southgate mengenang debut Maguire dikutip Independent.
Kini, dunia seperti ada di dalam genggaman Harry Maguire. Dia turut membawa Inggris meraih pencapaian yang terakhir kali dirasakan pada 28 tahun lalu, kala Tiga Singa mencapai semifinal Piala Dunia 1990.
Di depan mata, ada Kroasia, tim yang memiliki generasi emas pula seperti Inggris. Namun, dengan tempaan lebih matang. Bintang Vatreni seperti Mario Mandzukic, Ivan Rakitic, Milan Badelj, dan Luka Modric sudah melewati bahkan empat turnamen internasional sejak Euro 2012.
Tantangan besar ada pada pundak Harry Maguire. Apakah dengan kematangan dan pengalaman Kroasia, ia akan gugup dan membuat Inggris gagal mencapai final Piala Dunia sejak 1966? Atau, ia, bersama skuat muda Gareth Southgate akan membuat fans Tiga Singa meneriakkan jargon 'it's coming home' semakin lantang?
Tentang hal ini, Danny Wilson yang pernah menangani Maguire di Sheffield United, pernah mengemukakan kalimat sakti yang bakal bergaung indah di telinga fans Inggris. Kalimat berusia enam tahun, yang disampaikan setelah Maguire menjalani debut di Timnas Inggris U-21 itu tampak sangat relevan.
"Harry adalah salah satu pemain muda terbaik dan dia menunjukkan hal itu kembali akhir pekan ini; dia tidak salah melangkah. Dia memiliki kedewasaan yang fantastik untuk (pemain se)usianya," ungkap Wilson kala itu.
Editor: Fitra Firdaus