tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi terkonsolidasi pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini, Jumat (17/2/2023). Posisi IHSG diperkirakan berada pada rentang 6.803 sampai dengan 6.988.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya mengatakan, perkembangan pergerakan IHSG masih terlihat betah berada dalam rentang konsolidasi wajar. Sedangkan pola sideways masih dibayangi oleh potensi tekanan yang masih terlihat cukup besar.
"Pasca rilis data perekonomian tingkat suku bunga yang menunjukkan tidak adanya perubahan tentunya memberikan sentimen tersendiri bagi IHSG," katanya.
Sedangkan hingga saat ini, lanjut William, belum terdapatnya arus capital inflow yang melaju signifikan ke dalam pasar modal Indonesia membuat pasar bergerak lebih konsolidatif.
Berikut ini beberapa rekomendasi dari Yugen Bertumbuh Sekuritas, untuk saham-saham berpotensi dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya adalah:
- AALI
- JSMR
- ASII
- BBRI
- EXCL
- TBIG
- CTRA
- LSIP
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih juga turut rekomendasikan saham milik MAPI. MAPI menurutnya masih menarik dicermati dengan target buy 1.520, target price 1.570, dan stop loss <1.480.
"MAPI bergerak strong uptrend di atas MA-5 dan MA-200 serta volume menguat. Berpotensi membentuk pola morning star dan lanjutkan penguatan yang didukung oleh stochastic oscillator golden cross," katanya.
Daya beli masyarakat Indonesia masih kokoh jadi kalis positif untuk industri ritel. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Januari 2023 di level optimis sebesar 123,0, serta lebih tinggi dari IKK pada bulan Desember sebesar 119,9.
"Pada kinerja 9M2022 MAPI catatkan laba bersih Rp1,5 triliun, sangat membaik dari periode 9M21 yang masih catatkan rugi bersih Rp83 miliar," katanya.
Selain MAPI, dia juga rekomendasikan saham milik BDMN. Menurutnya BDMN masih layak dikoleksi dengan target buy 2.840, target price 2.930, dan stop loss <2.780.
"BDMN bergerak bullish berada di atas pergerakan MA-200 dan MA-20. MACD bar histogram berada di level positif dan MACD line berada di atas garis centerline," katanya
BDMN bukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp3,4 triliun, atau melesat 105,6 persen YoY di sepanjang tahun 2022. Capaian tersebut ditopang oleh pendapatan bunga bersih (NII) sebesar Rp14,36 triliun dan beban operasional yang turun 15,5 persen YoY, menjadi Rp9,7 triliun. ROE BDMN juga mengalami akselerasi dari 4,06 persen di tahun 2021 menjadi 8,32 persen di tahun 2022.
Disclaimer: Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Reja Hidayat