tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih dibuka stagnan di level 6.914 pukul 09.00 WIB, pada perdagangan Kamis (16/2/2023). Posisi tertinggi indeks mencapai 6.927 dan terendah ada di level 6.923.
Mengutip RTI Business, nilai transaksi IHSG pagi ini sudah Rp89 miliar dan kapitalisasi pasar mencapai Rp9.570 triliun. Selain itu, setidaknya ada 80 saham yang bergerak menguat dan 44 saham melemah. Sementara sisanya 122 stagnan.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih mustikoningsih memperkirakan, indeks akan bergerak mixed dalam range level 6.840–6.985. Setelah pada perdagangan kemarin IHSG ditutup melemah sebesar -0,39 persen atau -27,31 poin di level 6.914.
Pergerakan indeks dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca dagang Indonesia surplus pada periode Januari 2023 sebesar 3,87 miliar dolar AS. Tren surplus tersebut terus berlanjut selama 33 bulan berturut-turut.
Kinerja ekspor pada Januari 2023 terpantau tumbuh 16,37 persen YoY dari sebelumnya 19,17 miliar pada Januari 2022 menjadi 22,31 miliar dolar AS. Hal tersebut mencerminkan solidnya permintaan global pasca penghapusan kebijakan zero covid policy di China.
Sementara impor terpantau naik 1,27 persen YoY dibandingkan dengan kinerja impor di periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Dari mancanegara, Inggris melaporkan inflasi Januari 2023 di level 10,1 persen YoY, lebih rendah dari periode sebelumnya 10,5 persen YoY, dan lebih rendah dari konsensus 10,3 peesenYoY. Core inflation Januari 2023 tercatat turun menjadi 5,8 peesen YoY, lebih rendah dibanding periode sebelumnya yang tercatat di level 6,3 persen YoY.
Kontributor utama penurunan inflasi tersebut diantaranya dari sektor transportasi, restoran, dan hotel. Sementara itu, People’s Bank of China (PBOC) mempertahankan suku bunga medium-term loan facility tenor 1 tahun tetap pada level 2,75 persen dan fasilitas pinjaman jangka menengah sebesar CNY499 miliar.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin