tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini, Kamis (24/11/2022). Posisi IHSG diperkirakan masih berada pada rentang 6.921 sampai dengaan 7.152.
"Hari ini IHSG berpotensi melemah," ujar CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya dalam risetnya.
William mengatakan, pergerakan IHSG terlihat sedang mengalami teknikal rebound pasca terkonsolidasi pada beberapa waktu sebelumnya. Selama resisten level terdekat belum mampu ditembus maka IHSG masih memiliki potensi untuk bergerak sideways.
"Namun para investor asing masih mencatatkan capital inflow secara year to date sedangkan fluktuasi nilai tukar Rupiah juga turut membayangi pergerakan IHSG," jelasnya.
Berikut ini beberapa rekomendasi dari Yugen Bertumbuh Sekuritas, untuk saham-saham berpotensi dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya adalah :
- ITMG
- BMRI
- CTRA
- BBRI
- SMRA
- AALI
- TBIG
Sementara itu, Financial Expert Ajaib Sekuritas, M Julian Fadli melihat ada beberapa saham yang memang berpotensi menarik dibeli. Misalnya saham PT Tower Bersama Infrastructure atau TBIG dengan buy 2.310, target price 2.380, dan stop loss<2.280.
TBIG secara teknikal membentuk morning star candle, ditutup di atas MA-5 harinya, stochastic bergerak di area netral, MACD bar histogram dalam momentum positif, berpotensi menguat.
Kinerja TBIG pada Kuartal III-2022 juga berhasil mencatat kenaikan laba bersih 12,96 persen YoY menjadi Rp1,22 triliun. Capaian tersebut seiring dengan pendapatan yang tumbuh 7,8 persen menjadi Rp4,92 triliun. EBITDA tercatat Rp4,28 triliun, dengan angka total penyewaan menara telekomunikasi 40.578 dan tenancy ratio TBIG menjadi 1,88 kali.
Saham lainnya juga jadi rekomendasi adalah milik PT United Tractors atau UNTR. UNTR secara teknikal membentuk bullish harami candle dengan volume yang meningkat. Stochastic pada area oversold dan MACD bar histogram bearish terbatas. Adapun buy UNTR berada di 28.950, target price 29.825 dan stop loss<28.700.
Kinerja UNTR sendiri kian solid, Kuartal III-2022 berhasil mencatat net profit yang tumbuh 103 persen YoY, dipicu kenaikan revenue sebesar 58,3 persen yaitu Rp91,5 triliun. Sejak awal tahun hingga akhir Oktober 2022 UNTR berhasil mencatat peningkatan penjualan alat berat 5.087 unit Komatsu tumbuh 96 persen.
Pelanggan terbesar oleh sektor pertambangan 61 persen, dan seiring dengan tren kenaikan harga komoditas pada pasar global, maka dampak tersebut menjadi katalis positif untuk UNTR.
Kemudian terkahir PT Catur Sentosa Adiprana Tbk dengan kode emiten CSAP. Menurut Julian CSAP masih menarik dicermati dengan buy 800, target price 824, dan stop loss<770.
"Secara teknikal CSAP ditutup di atas MA-5 harinya dan mencoba rebound fase jangka pendeknya. Stochastic bergerak pada area netral, MACD bar histogram bearish terbatas, indikasi untuk bergerak dalam momentum positif," ujarnya.
Sepanjang Kuartal III-2022, CSAP berhasil mencatat peningkatan kinerja dengan capaian laba bersih tumbuh 22,3 persen YoY menjadi Rp167 miliar. Capaian tersebut seiring dengan kenaikan pendapatan 9 persen menjadi sebesar Rp11,42 triliun.
Sepanjang tahun ini, CSAP juga kian agresif untuk ekspansi bisnisnya dengan menargetkan akan memiliki 50 gerai.
Disclaimer: Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang