tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi kembali mengalami tekanan wajar pada perdagangan pagi ini, Selasa (10/5/2022). Posisi IHSG diperkirakan berada pada rentang 6.711 sampai dengan 7.022.
Sebelumnya, IHSG ditutup melemah pada sesi perdagangan Senin kemarin. Indeks berada di level 6.909 (-4,41 persen) dibanding penutupan perdagangan sebelumnya.
"Pasca libur panjang pergerakan IHSG merespons market global yang mengalami tekanan sepanjang jeda libur IHSG," kata CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya dalam risetnya, Selasa (10/5/2022).
William mengatakan, pola gerak market masih terlihat memiliki potensi tertekan dalam jangka pendek. Namun, secara year to date capital inflow masih tercatat cukup besar sehingga dapat dimanfaatkan untuk pembelian.
Oleh karena itu, William menyarankan momentum ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka menengah ke panjang dengan memperhatikan saham-saham cukup kuat.
"Tentunya fokus tetap kepada saham-saham yang memiliki fundamental kuat," jelasnya.
Berikut ini beberapa rekomendasi dari Indosurya Bersinar Sekuritas, untuk saham-saham berpotensi dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya adalah:
- ITMG
- TBIG
- UNVR
- AKRA
- ASRI
- SMCB
- ROTI
Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper menambahkan, ada beberapa saham layak dicermati pada perdagangan hari ini. Dia merekomendasikan saham milik PWON Pakuwon Jati Tbk dengan target price 610 - 630, tingkat masuk 565 - 560, dan stop loss 555.
Selain PWON, Dennies juga rekomendasikan saham milik TLKM Telkom Indonesia Tbk. Menurutnya, TLKM masih menarik dicermati dengan target price 4.900 - 4.950, tingkat masuk 4.700 - 4.750, dan stop loss 4.670.
"[Keduanya] breakdown support dengan volume cukup tinggi. Sell/Cut Loss," imbuhnya.
Disclaimer:Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Maya Saputri