tirto.id - Laga lanjutan International Champions Cup (ICC) 2018 menampilkan Derby London antara Arsenal vs Chelsea pada Kamis (2/8/2018) pukul 02.05 WIB di Stadion Aviva, Dublin, Irlandia. Laga tersebut menjadi pengalaman derby pertama bagi pelatih anyar kedua klub, Unai Emery dan Maurizio Sarri.
Pelatih baru Arsenal, Unai Emery menggantikan Arsene Wenger yang telah mengampu The Gunners selama 22 tahun. Pelatih berkebangsaan Spanyol itu sebelumnya melatih PSG dan berhasil menggondol trofi Liga Perancis pada musim 2017/2018.
Menangani The Gunners, Emery punya beban berat untuk mengembalikan marwah Arsenal sebagai klub besar. Pasalnya, dalam dua musim terakhir, klub asal London Utara itu tampil mengecewakan bahkan gagal lolos ke Liga Champions.
Skuat Arsenal sendiri harus siap menerima perubahan dengan datangnya Unai Emery. Setelah 22 tahun diasuh Wenger, kini para penggawa The Gunners harus menyesuaikan diri dengan filosofi permainan Emery.
“Pelatih [Emery] punya filosofi berbeda, mereka [Emery & Wenger] amatlah berbeda. Arsene Wenger adalah manajer yang meninggalkan banyak inspirasi kepada pemain, dia memberi Anda banyak kebebasan dan sekarang Unai Emery sedikit lebih taktis, lebih terorganisir di lapangan,” ungkap bek The Gunners, Hector Bellerin dikutip Football London.
“Kami akan terbiasa dengan itu, kami bekerja sangat keras untuk memahami apa yang hendak mereka [Emery beserta stafnya] latihkan dan apa yang mereka inginkan di lapangan,” tambah bek berkebangsaan Spanyol tersebut.
Jelang melawan Chelsea, Arsenal edang dalam performa baik. Skuat asuhan Unai Emery berhasil membantai PSG 5-1 (28/7) di ajang ICC 2018. The Gunners juga mendapat tambahan amunisi menyusul bergabungnya Lucas Torreira dan Stephan Leichtsteiner yang selesai liburan.
Gaya Maurizio Sarri, Gaya Chelsea Yang Baru
Sementara itu, skuat Chelsea juga masih dalam pembiasaan menyusul kedatangan manajer baru. Terlebih lagi, Maurizio Sarri memiliki gaya permainan yang amat berbeda dibanding manajer The Blues pendahulunya, Antonio Conte.
Jika Conte mengandalkan catenaccio dengan patron 3-4-3, gaya permainan Sarri lebih atraktif. Dengan formasi 4-3-3, eks pelatih Napoli itu bermain lebih menyerang dengan umpan-umpan pendek. Napoli asuhan Sarri pun mencatatkan rerata 676 umpan pendek per pertandingan pada musim 2017/2018.
Kendati menunjukkan permainan atraktif, namun skuat Chelsea harus membiasakan diri terlebih dulu dengan taktik baru tersebut. Di ICC 2018, Chelsea baru menjalani satu laga kontra Inter (29/7). Laga tersebut berksesudahan dengan skor 1-1 dan The Blues menang adu penalti.
Dari dua laga melawan Perth Glory dan Inter, Sarri mengaku cukup puas dengan kemampuan adaptasi skuatnya. Pelatih berkebangsaan Italia itu menyebut para pemainnya sudah berusaha dengan baik untuk memperagakan taktiknya.
“Saya puas dan saya melihat dalam pertandingan ini [Chelsea vs Inter] beberapa hal yang telah kami coba di sesi latihan. Sejauh ini cukup baik!” ungkap manajer berusia 59 tahun tersebut kepada Chelsea TV.
Menanggapi kedatangan pelatih baru, gelandang Chelsea, Cesc Fabregas menyebut skuatnya menyambut Sarri dengan antusias. Eks kapten Arsenal itu mengaku bahwa rekan-rekannya akan mengusahakan yang terbaik untuk mengesankan manajer asal Italia itu.
“Ini adalah awal yang baru bagi saya dan para pemain. Dengan manajer baru, kami perlu membuktikan diri kami. Kami hendak memperlihatkan apa yang bisa kami lakukan, bahwa kami pantas bermain. Kami sangat bergairah soal itu,” ungkap gelandang berusia 31 tahun tersebut dikutip ESPN.
The Blues sendiri harus menghadapi pertarungan sengit setelah laga kontra Arsenal. Cesc Fabregas dkk. menghadapi Manchester City di ajang Community Shield pada Minggu (5/8/2018). Jadwal tersebut tentu membuat Maurizio Sarri harus memutar otak untuk menjaga kebugaran pemain.
Jelang Arsenal vs Chelsea, rekor pertemuan kedua klub pun lebih mengunggulkan The Gunners. Dari total 195 pertandingan, Chelsea menang 62 kali sedangkan Arsenal menang 76 kali. Pertemuan terakhir kedua klub pun berakhir untuk kemenangan The Gunners di ajang Piala Liga.
Laga antara Arsenal vs Chelsea diprediksi akan berjalan menarik. Meskipun hanya persahabatan, namun rivalitas kedua klub berpotensi meningkatkan tensi pertandingan. Selain itu, laga tersebut juga menjadi adu cepat adaptasi skuat di bawah asuhan pelatih baru.
Editor: Ikhsan Abdul Hakim