Menuju konten utama

Pramono Anung Berbagi Tips Soal Hindari Korupsi

Pramono Anung Berbagi Tips Soal Hindari Korupsi

tirto.id -

Dalam acara pencanangan dan sosialisasi pembangunan zona integritas Sekretariat Kabinet RI di gedung Sekretariat Kabinet, Jakarta, Selasa (29/3/2016) Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menyampaikan berbagai pengalamannya dalam melindungi diri dari kasus korupsi dengan cara menghindari bagian jabatan yang rawan terjadinya korupsi.

Ia mengatakan, selama empat periode menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Pramono mengaku menghindari penempatan posisi Badan Anggaran, Komisi III dan Komisi XI dan memilih berada di komisi yang dapat mencegah keinginan untuk melakukan korupsi.

Bahkan, saat menjadi pimpinan DPR, dirinya mengaku menolak untuk menjadi pimpinan yang mengkoordinasi Badan Anggaran.

Begitu juga saat dirinya menjadi Seskab, Pramono juga mengaku menolak untuk bertemu dengan pihak yang terkait dengan pengangkatan jabatan tinggi karena Sekretaris Kabinet juga menjabat sebagai Sekretaris Tim Penilai Akhir (TPA) pejabat tinggi di kementerian dan lembaga negara.

"Ketika saya jadi Sekretaris Kabinet, semua orang ingin betemu, semua ingin hubungi. saya tidak mau bertemu siapa pun sebelum proses diputuskan," katanya.

Menurutnya, ia lebih memilih disebut sombong daripada menjadi bahan obrolan karena kedapatan menerima seseorang yang mempunyai maksud tertentu.

Tidak hanya itu, Pramono juga menyinggung soal tingkah laku koruptor yang ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, biasanya mereka akan menangis saat tertangkap, tetapi malah tersenyum ketika di depan publik terutama saat a di layar televisi.

"Ketika datang pertama di KPK nangis-nangis dan mengharu biru. Tetapi di tahapan berikutnya saat sudah memakai jaket oranye (baju tahanan), dia 'da da da da' (melambaikan tangan) melihat banyak kamera (wartawan)," ujarnya.

Dalam acara pencanangan zona integritas itu juga dihadiri oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, Ketua Ombudsman Amzuliani Rivai dan Deputi Pencegahan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan. (ANT)

Baca juga artikel terkait DEWAN PERWAKILAN RAKYAT atau tulisan lainnya

Reporter: Alexander Haryanto