Menuju konten utama

Prabowo Sempat Hentikan Orasi Politik dan Tegur Pendukungnya

Prabowo sempat menghentikan orasi politiknya pada kampanye akbar di GBK karena ada seseorang yang memanggilnya dari belakang. Sehingga ia pun menegur orang tersebut sambil menengok ke belakangnya.

Prabowo Sempat Hentikan Orasi Politik dan Tegur Pendukungnya
capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan orasi kebangsaan kampanye akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno saat kamapnye akbar di Jakarta, Minggu (7/4/2019). tirto.id/Andrey gRomicko

tirto.id -

Calon Presiden (Capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto sempat menghentikan sejenak orasi politiknya dalam kampanye akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Selatan, Minggu (7/4/2019).

Hal itu terjadi karena ada seseorang yang memanggilnya dari belakang. Sehingga ia pun menegur orang tersebut sambil menengok ke belakangnya.

"Anda diam dulu. Ini ratusan ribu sedang mendengar," kata Prabowo kepada orang yang di belakangnya.

Prabowo pun meminta kepada orang yang ada di belakangnya itu untuk sabar dan meminta massa yang mengikuti kampanye akbar untuk teratur agar dirinya bisa melanjutkan pidatonya.

"Kalian sudah mulai kepanasan? kalian sudah mulai lelah? dari tadi malam di sini masih mau terus? kopo-kopi," tuturnya.

Kemudian ketua umum Partai Gerindra itu pun menyapa awak media yang ada di hadapannya.

"Antum dari mana, media apa, ha? Aku lagi menyapa kamera-kamera televisi," ucapnya sambil melambaikan tangannya ke kamera sambil berjoget-joget.

Selanjutnya Prabowo pun meminta izin untuk minun kopi sebentar.

"Minum kopi, laki-laki minum kopi. Eh maaf-maaf ini pidato kebangsaan enggak boleh banyak guyon. boleh dikit-dikit guyon boleh. Kalau terlalu serius, nanti kalian ngantuk," terangnya.

Kejadian ini terjadi ketika Prabowo melakukan sebuah guyonan soal kopi saat menyampaikan orasi politiknya saat kampanye akbar di GBK.

Menurut Prabowo kopi merupakan minuman laki-laki.

Hal tersebut ia dikatakan ketika tim pakar ekonominya, Rizal Ramli mengatakan bahwa tarif dasar listrik bisa diturunkan setelah 100 hari kerja ketika Prabowo-Sandi terpilih sebagai presiden dan wakil presiden.

Diketahui, dalam kampanye akbar ini hadir pula tokoh dari koalisi partai pendukung Prabowo- Sandi. Diantaranya Ketua Umum Partai PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum PPP Humphrey, Wakil ketua DPR RI Fadli Zon, Sekjen partai Berkarya Priyo Budi Santoso dan lain-lain.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Politik
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Nur Hidayah Perwitasari