Menuju konten utama

Prabowo Semangat Hadapi Pilpres Usai Kemenangan Oposisi di Malaysia

Ferry mengklaim kemenangan Mahathir menambah semangat Prabowo.

Prabowo Semangat Hadapi Pilpres Usai Kemenangan Oposisi di Malaysia
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjawab pertanyaan wartawan saat berkunjung ke Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/5/2018). ANTARA FOTO/Meli Pratiwi/RIV

tirto.id - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto disebut semakin bersemangat menghadapi pemilu 2019. Semangat itu muncul setelah Mahathir Mohamad mengalahkan Najib Razak dalam pemilu di Malaysia, Rabu (9/5/2018).

"Pak Prabowo justru sekarang lebih semangat karena di Malaysia, kemenangan oposisi di Malaysia itu mempengaruhi semangat kami," kata Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry Juliantono di kawasan Melawai, Jakarta, Senin (21/5/2018).

Mahathir merupakan pemimpin koalisi oposisi Pakatan Harapan di Malaysia. Ia mengalahkan Najib yang merupakan PM petahana dari koalisi Barisan Nasional (BN), di mana Partai United Malays National Organisation (UMNO) adalah konstituen utamanya.

Ferry mengklaim kemenangan Mahathir menambah semangat Prabowo. Ia juga menyebut Prabowo semakin merasa muda karena perbandingan umurnya dengan Mahathir yang menjadi PM Malaysia terpaut jauh, 67 dibanding 92 tahun.

"Jadi kita juga hampir, mudah-mudahan termotivasi kemenangan di Malaysia itu oposisi mudah-mudahan terjadi di Indonesia," kata Ferry.

Menurut Ferry, Prabowo sudah pasti menjadi capres yang diusung Gerindra. Tugasnya kini tinggal mencari pendamping untuk maju sebagai kandidat di pemilu mendatang.

Mandat kepada Prabowo agar menjadi capres sudah diberikan Gerindra sejak 11 April 2018. Saat itu, Prabowo diberi kepercayaan menjadi capres di Rapat Koordinasi Nasional Gerindra, Hambalang, Bogor.

"Pak Prabowo kebetulan sebagai ketum tinggal dapat satu partai lagi [untuk koalisi], teken. Kemudian secara administrasi beliau akan dapat boarding pass dengan cawapres pendamping beliau," kata Ferry.

Berdasarkan hasil survei terkini yang dirilis Charta Politica, Prabowo disebut mengalami peningkatan elektabilitas dibanding sebelum ia menyatakan siap maju sebagai capres di Pilpres 2019.

Survei itu diadakan 13-19 April 2018. Kegiatan itu melibatkan 2 ribu responden dengan tingkat margin of error 2,19 persen.

"Ada tendensi kenaikan [eletabilitas] dari Prabowo Subianto dari 14 persen ke 23 persen, dan ada penurunan sedikit elektabilitas Jokowi [Joko Widodo]. Ada pengaruh dari deklarasi Prabowo di internal yang membuat elektabilitasnya naik," kata Direktur Eksekutif Charta Politica Yunarto Wijaya di kawasan Melawai, Jakarta, Senin (21/5/2018).

Berdasarkan survei itu, elektabilitas capres tertinggi dimiliki Jokowi yang meraup 51,2 persen suara. Posisi Jokowi diikuti Prabowo (23,3 persen), Gatot Nurmantyo (5,5 persen), Anies Baswedan (3,4 persen), dan Agus Harimurti Yudhoyono (2,7 persen).

Yunarto membandingkan hasil surveinya dengan apa yang dilakukan Litbang Kompas pada 21 Maret-1 April 2018. Dari hasil perbandingan terlihat adanya penurunan sedikit elektabilitas Jokowi, dan kenaikan tingkat keterpilihan Prabowo.

Survei Litbang Kompas kala itu menyebut Jokowi mendapat elektabilitas 55,9 persen, dan Prabowo mendapatkan angka 14,1 persen.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Lalu Rahadian

tirto.id - Politik
Reporter: Lalu Rahadian
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Alexander Haryanto