Menuju konten utama

Indo Barometer: Prabowo Tak Perlu Cemaskan Isu Ham di Pilpres 2019

Prabowo Subianto dinilai tidak perlu khawatir isu HAM akan membuat dirinya susah bersaing di Pilpres 2019.

Indo Barometer: Prabowo Tak Perlu Cemaskan Isu Ham di Pilpres 2019
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjawab pertanyaan wartawan saat berkunjung ke Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/5/2018). ANTARA FOTO/Meli Pratiwi/RIV.

tirto.id - Direktur lembaga survei Indo Barometer, Muhammad Qodari menilai isu Hak Asasi Manusia (HAM) tidak akan banyak mempengaruhi perolehan suara kontestan di Pilpres 2019.

Sebab, menurut dia, dari tahun ke tahun, isu tersebut selalu digunakan untuk saling serang, tapi bukan menjadi faktor utama penentu kemenangan.

"Isu HAM itu bukan isu utama di masyarakat, isu utama itu korupsi, [harga] sembako dan BBM, itulah isu-isu yang bisa menggoyang elektabilitas calon presiden, tapi kalau isu HAM belum, isu HAM masih kecil," kata Qodari, di Hotel Haris, Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (20/5/2018).

Qodari menjelaskan selama ini isu HAM masih menjadi konsumsi dan perhatian kalangan ekonomi menengah ke atas saja. Sementara, kalangan masyarakat miskin, yang jumlahnya lebih banyak, justru memperhatikan urusan kesejahteraan ekonomi.

"Yang konsen isu HAM itu masyarakat yang sudah selesai urusan logistik,” kata Qodari.

Hal ini disampaikan Qodari sebagai analisis atas peluang Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Dia menilai mantan Danjen Kopassus tersebut tidak perlu khawatir didiskreditkan dengan isu HAM, karena tidak terlalu berpengaruh terhadap suaranya.

Qodari juga menganggap Prabowo merupakan sosok penentu peta persaingan di Pilpres 2019, terutama terkait dengan kemunculan poros ketiga. Menurut dia, jika Prabowo maju, poros ketiga sangat mungkin terbentuk.

"Kuncinya di Prabowo, kalau Prabowo tidak maju hampir dipastikan dua pasang, sudah pasti dua pasang. Kalau pak Prabowo maju, bisa dua partai, bisa tiga partai,” kata Qodari.

Oleh karena itu, kata Qodari, sebaiknya Prabowo segera menyatakan kejelasan sikapnya di Pilpres 2019. Sebab, menurut dia, pernyataan Prabowo yang menerima mandat partainya untuk maju Pilpres belum menunjukkan bentuk kejelasan sikap.

"Jadi per hari ini kita semua sedang menunggu Prabowo subianto, kalau Prabowo sudah mengambil sikap saya kira kita akan mendapatkan peta politik yang jauh lebih jelas. Kita ini masih bingung, masih kacau ini karena Prabowo tak kunjung pasti juga ini,” kata Qodari.

Sampai saat ini, Prabowo memang belum mendeklarasikan diri secara resmi untuk menjadi capres 2019. Ia pun belum mendapatkan dukungan yang cukup dari partai untuk memenuhi ambang batas pencalonan presiden.

Di sisi lain, Jokowi telah mantap maju lagi sebagai capres 2019 dan telah mendapatkan dukungan sembilan partai politik. Koalisi pendukung Jokowi juga memiliki jumlah suara lebih dari cukup untuk mengusung petahana tersebut di Pilpres 2019.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Addi M Idhom